Tue 1 May 2007 02:27 | Kontemporer > Fenomena sosial | 7.499 views
Assalaamu'alaikum wr. Wb.
Pada tanya jawab sebelumnya ada pertanyaan tentang homoseks apakah taqdir atau bukan?
Ustadz menjawab bahwa homoseks bukan taqdir, tetapi pilihan. Bagaimana dengan waria? Terkadang perilaku yang cenderung berbeda dengan keadaan sesungguhnya (laki-laki berperilaku sepwerti wanita), sudah mulai tampak sejak kecil. Dan hal ini sering dipengaruhi oleh pola asuh dari orangtuanya.
Apa sebaiknya yang harus kita sampaikan kepada kaum waria ini untuk kembali sesuai dengan kodrat penciptaannya?
Wassalaamu'alaikum wr wb
Jawaban :
Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Jawaban kami sama saja, baik menjadi homoseks maupun menjadi waria, keduanya adalah pilihan, bukan taqdir. Mungkin memang bukan pilihan pribadi, namun pilihan lingkungan, keluarga dan komunitas di mana seseorang tumbuh.
Allah SWT adalah tuhan yang Maha adil, Dia tidak akan mentakdirkan seseorang lahir dalam keadaan waria, lalu Dia melarang kewariaan. Dia juga tidak akan mentaqdirkan seseorang dilahirkandengan kecenderungan homoseksual atau lesbian, lalu Dia melarang perilaku terlarang itu.
Maka statemen kalangan waria dan barisan pendukungnya bahwa kewariaan adalah urusan taqdir nyata keliru. Sebab tidak ada orang yang lahir dalam keadaan waria. Lingkunganlah yang membentuk seseorang menjadi waria.
Sebagaimana tidak ada orang yang lahir dalam keadaan kafir, tetapi orang tua dan lingkungan yang kemudian membuat anak itu murtad, kafir dan keluar dari keIslamannya.
Jadi yang benar barangkali memang taqdir bahwa seseorang dilahirkan di lingkungan yang mendidiknya menjadi waria. Tetapi kita tidak bisa mengatakan bahwa Allah SWT telah mentaqdirkannya menjadi waria.
Sama saja dengan kasus anak pelacur yang ditumbuhkan di lingkungan prostitusi, apakah Allah SWT telah mentaqdirkan dia menjadi wanita penghibur? Tentu saja tidak, bukan?
Karena tidak ada wanita yang lahir langsung jadi pelacur. Dan kewariaan adalah saudara kembar pelacuran. Lingkungan yang salah dan jahiliyah telah menumbuhkan seseorang menjadi waria. Dan lingkungan seperti ini yang harus dilenyapkan dalam kehidupan masyarakat muslim yang beradab.
Kita harus sepakat bahwa kehidupan homoseksual dan waria adalah sesuatu yang bukan taqdir, oleh karena itu harus dihindari dan dilenyapkan. Tentu bukan memerangi para waria, melainkan melenyapkan pola pikir yang menganggap bahwa kewariaan adalah wajar. Dari situ dulu kita mulai.
Setelah itu kita melangkah kepada penghindaran lingkungan dan pola pendidikan yang keliru dengan cara memberi peluang kepada anak-anak untuk tumbuh dengan pola pikir bahwa menjadi waria itu wajar. Kurikulum ini yang harus tampil dengan tegas, bahwa menjadi waria itu adalah sebuah pilihan keliru yang salah kaprah. Bukan sebuah taqdir.
Maka sejak kecil anak-anak sudah kita tanamkan pemahaman bahwa menjadi waria adalah sebuah kekeliruan, ketidak-normalan dan sebuah peri hidup jahat yang dilaknat oleh Allah dan agama.
Sayangnya, para pembela kebejadan moral pasti tidak akan setuju dengan prinsip sikap ini. Mereka ingin menjadikan masyarakat ini rusak sampai ke akar-akarnya, sehingga menjadi waria itu dianggap wajar dan merupakan taqdir dari Allah SWT. Nauzubillahi min zalik.
Maka sebagai muslim, kita akan diminta pertanggung-jawaban nanti di akhirat tentang masalah ini. Apakah kita sudah memerangi pola kehidupan yang tidak normal itu lewat pesan dan lisan kita? Sudahkah kita nyatakan kebenaran kepada khalayak bahwa hooseksual dan kehidupan waria itu adalah kebatilan?
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Syarat Imam Sholat Berjama'ah 1 May 2007, 02:26 | Shalat > Shalat Berjamaah | 16.265 views |
Orang Tua Lebih Suka Anaknya Pacaran Ketimbang Menikah? 30 April 2007, 01:53 | Pernikahan > Pra nikah | 7.683 views |
Petting Termasuk Zina? 30 April 2007, 00:18 | Pernikahan > Terkait zina | 26.461 views |
Apakah Ada Batasan Waktu Antara Khitbah dengan Akad? 26 April 2007, 23:52 | Pernikahan > Pra nikah | 9.518 views |
Jika Ada Makhluk Lain Selain Manusia 26 April 2007, 00:20 | Kontemporer > Misteri | 6.878 views |
Gambar Wanita Sebagai Iklan 26 April 2007, 00:04 | Wanita > Fenomena terkait wanita | 6.915 views |
Kriteria Ulama dan Ilmunya 25 April 2007, 22:56 | Ushul Fiqih > Ulama | 9.990 views |
Madu Asli, Halal atau Haram? 25 April 2007, 10:18 | Kontemporer > Hukum | 6.803 views |
Wanita Hamil Membawa Bungkusan Jimat 25 April 2007, 09:57 | Aqidah > Syirik dan Bidah | 6.439 views |
Isteri Haidh, Bolehkan Anal Seks? 25 April 2007, 09:33 | Pernikahan > Terkait jima | 9.472 views |
Pintu-Pintu Surga dan Kuncinya 24 April 2007, 04:04 | Aqidah > Surga Neraka | 8.897 views |
Foto Perkawinan Non-Muslim 23 April 2007, 02:01 | Kontemporer > Hukum | 6.000 views |
Antara Berbekam dan Thaharah 23 April 2007, 01:21 | Thaharah > Wudhu | 7.101 views |
Kenapa Air Liur Anjing Najis? 23 April 2007, 00:49 | Thaharah > Najis | 8.478 views |
Bintang untuk Melempar Setan? 19 April 2007, 22:48 | Al-Quran > Tafsir | 7.501 views |
Olahraga di Tempat Umum Bagi Muslimah 19 April 2007, 21:42 | Wanita > Fenomena terkait wanita | 7.520 views |
Cara Mendoakan Orang yang Sudah Meninggal 18 April 2007, 22:53 | Aqidah > Alam Barzakh | 151.741 views |
Bingung Pembagian Warisan 18 April 2007, 02:15 | Mawaris > Bagi waris berbagai keadaan | 6.359 views |
Bisakah Kita Berbicara dengan Allah 16 April 2007, 23:47 | Aqidah > Allah | 7.998 views |
Belajar Islam Ikut Jamaah Hijrah 16 April 2007, 22:49 | Aqidah > Islam | 7.856 views |
TOTAL : 2.294 tanya-jawab | 48,408,205 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta7-2-2023Subuh 04:37 | Zhuhur 12:08 | Ashar 15:26 | Maghrib 18:21 | Isya 19:31 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Buku | PDF | Quran | Pustaka | Jadwal | Sekolah Fiqih
|