Tue 5 March 2013 00:20 | Dakwah > Kelompok dan golongan | 44.130 views
Assalaamu'alaikum. Wr. Wb.
Saya ucapkan terimakasih kepada Ustadz yang telah menjawab pertanyaan saya tentang ajakan bersyahadat lagi... Saya ada beberapa pertanyaan lain:
Terimakasih atas tanggapan Ustadz...
Wassalaamu'alaikum wr. Wb.
Jawaban :
Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
NII atau Negara Islam Indonesia, sesuai dengan namanya adalah sebuah gerakan politik yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Berawal dari kelompok TNI yang menyempal di bawah komando Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo. Awalnya hanya ketidak-puasan politik di kalangan tentara, tetapi kemudian berkembang menjadi doktrin aqidah tersendiri dan eksklusif.
Kasus-kasus seperti ini memang bukan yang pertama terjadi. Konflik berdarah syiah sunni sekarang ini, awalnya dahulu hanya berangkat dari ketidak-puasan di bidang politik, tetapi entah bagaimana kemudian berkembang menjadi aliran aqidah tersendiri.
Saat ini secara resmi NII dan TII sudah ditumpas habis dan tidak punya kekuatan apa pun. Namun secara spirit, banyak kelompok sempalan yang hari ini masih mengaku-ngaku sebagai 'titisan' dari NII. Sayangnya, jumlah kelompok ini banyak sekali dan beragam. Bahkan banyak yang malah sudah ditunggangi oleh kekuatan politik tertentu untuk sekedar menjadi boneka, tentu dengan maksud-maksud tertentu.
Tetapi saya yakin 100% bahwa semua kelompok dan alirannya yang begitu banyak, datanya semua sudah ada di tangah pemerintah. Sebab kasus dimana kelompok NII digulung secara masal sudah seringkali terjadi di masa lalu. Maka hari ini pun sangat mudah bagi penguasa untuk melakukannya kembali.
Ibarat sebuah kapal besar pecah menabrak karang, masing-masing penumpangnya mencari selamat masing-masing dengan menumpang sekoci-sekoci kecil. Tetapi kemudian sekoci-sekoci itu masih berpencar dan masing-masing bertabrakan sekali lagi dengan karang, akhirnya tinggal 'perahu-perahuan' dari kertas dalam jumlah ribuan. Masing-masing mengklaim sebagai pewaris resmi dari kapal besar itu.
Kelompok yang ada sekarang ini tentu tidak pernah mengalamipenumpasanpisik secara langsung sebagaimana di zaman Karto Suwiryo, sebab mereka adalah orang-orang baru yang direkrut kemudian. Tentu dengan doktrin yang sudah diramu sedemikian rupa. Bahkan tidak sedikit di dalamnya justru orang-orang 'titipan' penguasa untuk melakukan manuver-manuver tertentu dan dalam posisi on mission.
Ciri-ciri dan Doktrin
Sebenarnya NII itu pecah dan pecahannya menjadi sangat beragam. Kita tidak bisa menggeneralisir semuanya menjadi satu ciri yang sama. Kadang ada satu ciri yang bisa dikenali pada satu kelompok, tetapi ciri itu tidak terdapat pada kelompok lain.
Diantara ciri yang seringkali kita temukan antara lain :
Maka asongan itu mereka dagangkan di tempat-tempat yang sepi dari ulama dan para ahli syariah. Sasaran objek rekruitmen mereka adalah orang-orang berada tapi awam dalam agama.
Sehingga dengan dicukilkan sepotong ayat Quran atu hadits nabawi, yang ditafsirkan semaunya, bahkan tanpa rujukan dari kitab-kitab yang muktamad, mulailah berjatuhan para korban. Kasihan sekali, seharusnya orang-orang itu mendapat hidayah dan ilmu yang benar, tetapi dengan aksi-aksi seperti ini, tenggelamlah mereka di dalam kubangan kejahilan.
Sebaiknya, marilah kita ketuk hati sebagian saudara kita agar kembali ke jalan yang benar. Dan marilah kita jaga agar jangan sampai ada lagi korban-korban berikutnya. Amien
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc., MA
Jadi Calo Tiket vs Agen Tiket Resmi 3 March 2013, 21:29 | Muamalat > Upah | 10.911 views |
Apakah Umat Terdahulu Islam Juga? 3 March 2013, 03:43 | Aqidah > Antar Agama | 10.866 views |
Memberi Salam Lebih Dahulu kepada Non Muslim 2 March 2013, 21:01 | Aqidah > Antar Agama | 14.634 views |
Menanam Modal dengan Keuntungan Tetap, Ribakah? 2 March 2013, 11:13 | Muamalat > Riba | 9.044 views |
Dilemma Jadi PNS Yang Jujur 2 March 2013, 00:41 | Muamalat > Syubhat | 11.215 views |
Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non Muslim 1 March 2013, 03:11 | Aqidah > Antar Agama | 15.565 views |
Berapa Warisan Untuk Istri Kedua? 1 March 2013, 02:55 | Mawaris > kadar bagian ahli waris | 20.537 views |
Pengertian Mushaf dan Wujud Fisiknya 1 March 2013, 02:35 | Al-Quran > Mushaf | 106.950 views |
Panduan Menyelenggarakan Walimah 28 February 2013, 03:58 | Pernikahan > Walimah | 24.706 views |
Apakah Bila Telah Jatuh Talak Masih Bisa Bersatu Kembali 28 February 2013, 00:33 | Pernikahan > Talak | 30.013 views |
Hak Waris Istri Anak Dari Suami Yang Lebih Dulu Wafat 27 February 2013, 00:01 | Mawaris > kadar bagian ahli waris | 25.455 views |
Bolehkah Menyentuh Mushaf Tanpa Wudhu? 26 February 2013, 21:52 | Al-Quran > Mushaf | 32.413 views |
Keringanan Apa Saja Yang Diterima Musafir? 25 February 2013, 23:31 | Puasa > Keringanan | 12.450 views |
Nikah Sirri tapi Wali tidak Dapat Hadir 25 February 2013, 12:49 | Pernikahan > Nikah sirri | 8.888 views |
Apakah Tahlilan Termasuk Syirik? 23 February 2013, 02:03 | Aqidah > Syirik dan Bidah | 39.285 views |
Dapat Kerja Tapi Tidak Boleh Mengenakan Jilbab 22 February 2013, 14:57 | Wanita > Pakaian | 9.219 views |
Dana Amal Shalat Jum'at Boleh Digunakan Untuk Apa? 22 February 2013, 00:26 | Muamalat > Uang | 10.880 views |
Nikah Jarak Jauh 21 February 2013, 00:29 | Pernikahan > Nikah berbagai keadaan | 8.125 views |
Hukum Kuis Berhadiah dan Kontestannya 21 February 2013, 00:28 | Muamalat > Judi | 10.933 views |
Sudah Ngaji 15 Tahun Belum Jadi Ahli Syariah 19 February 2013, 02:28 | Ushul Fiqih > Syariah | 10.151 views |
TOTAL : 2.294 tanya-jawab | 50,936,103 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta--2023Subuh | Zhuhur | Ashar | Maghrib | Isya | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Buku | PDF | Quran | Pustaka | Jadwal | Sekolah Fiqih
|