Fri 14 June 2013 00:34 | Hadits > Kitab Tokoh | 29.085 views
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Jumlah yang sedikit atau banyak dalam meriwayatkan hadits, sebenarnya bukan ukuran dari sedikit atau banyaknya ilmu yang dimiliki para shahabat Nabi SAW. Bahkan kalau ada yang sama sekali tidak meriwayatkan hadits, jangan dulu kita anggap mereka tidak tahu isi materi hadits itu.
Sebab ada terlalu banyak faktor yang ikut berpengaruh. Tidak mentang-mentang seorang shahabat hidup lebih lama bersama Nabi SAW, lantas dia pasti meriwayatkan lebih banyak hadits. Dan sebaliknya, tidak mentang-mentang perjumpaannya dengan Rasulullah SAW lebih singkat, berarti lebih sedikit meriwayatkan hadits.
Semua itu dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait. Salah satunya adalah faktor profesi. Meriwayatkan hadits biasanya dilakukan oleh para shahabat yang menekuni bidang pengajaran ilmu. Padahal tidak semua shahabat berprofesi seperti itu.
Faktor lain adalah masa untuk meriwayatkan hadits. Kalau masa ini ada dan cukup panjang, bisa saja seorang shahabat banyak meriwayatkan. Sebaliknya, bila beliau tidak punya waktu untuk meriwayatkan, meski punya begitu banyak materi hadits, tetapi bisa saja sangat sedikit meriwayatkan.
Soalnya kita baru tahu sebuah hadits itu berasal dari seorang shahabat hanya manakala memang dia meriwayatkan kepada kita, lewat jalur-jalur sanad periwayatan. Hanya yang disampaikan saja yang kita kenal sebagai hadits, sedangkan yang tidak disampaikan, tentu saja kita tidak tahu.
Masalahnya, tidak semua shahabat Nabi SAW yang mengetahui banyak hadits lantas beliau meriwayakannya kepada kita.
Katakanlah misalnya kenapa Hamzah bin Abi Thalib, pahlawan perang Uhud yang termasuk shahahat senior tidak pernah kita dapati haditsnya?
Jawabannya sederhana sekali. Sebab beliau wafat duluan, bahkan jauh sebelum Rasulullah SAW wafat. Tidak ada masa bagi beliau untuk meriwayatkan hadits kepada para tabi'in dan seterusnya. Kalau pun ada yang beliau sebutkan, semua shahabat pun juga sudah tahu, karena mereka semua ikut menjadi saksi.
Abu Hurairah
Abu Hurairah radhiyallahuanhu adalah salah satu di antara shahabat Rasulullah SAW yang paling banyak meriwayatkan hadits. Nama asli beliau adalah Abdrurrahman bin Shakhr Ad-Dausi, namun lebih dikenal dengan kun-yah sebagai Abu Hurairah. Konon karena beliau hidup bersama banyak kucing.
Sebagian riwayat menyebutkan bahwa Abu Hurairah lahir 19 tahun sebelum hijrah Nabi SAW. Namun baru masuk Islam kurang lebih pada tahun ke-7 hijriyah, setelah Perang Khaibar. Masa beliau hidup bersama Rasulullah SAW praktis kurang lebih hanya sekitar 2-3 tahun saja.
Meski hanya terbilang singkat kebersamaan dengan Rasulullah SAW, ternyata Abu Hurairah termasuk orang yang paling banyak meriwayatkan hadits. Jumlahnya tidak kurang dari 5.374 butir hadits.
Oleh sebagian kalangan yang anti dengan ilmu hadits, termasuk para orientalis, banyaknya hadits riwayat Abu Hurairah ini dijadikan titik sasaran tembak untuk menjatuhkan hujjah agama Islam.
Mereka sering membandingkan jumlah riwayat hadits Abu Hurairah dengan riwayat para shahabat lain yang jauh lebih dahulu masuk Islam. Pertanyaan yang mereka lontarkan adalah kenapa para shahabat yang sudah masuk Islam lebih dahulu bertahun-tahun sebelum Abu Hurairah tidak meriwayatkan hadits sebanyak dirinya? Sementara Abu Hurairah hanya bertemu Nabi SAW selama tiga tahun saja, tetapi meriwayatkan begitu banyak hadits.
Untuk itu mari kita kaji fakta-fakta di lapangan untuk membangun argumen yang pasti dan kuat, tanpa diselipkan perasaan curiga apalagi syak wasangka.
Di antara faktor kenapa Abu Hurairah termasuk shahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits adalah :
1. Intensitas Kebersamaan Dengan Rasulullah SAW
Abu Hurairah radhiyallahuanhu termasuk shahabat yang bergaul dengan Nabi SAW secara intensif. Boleh dibilang 24 jam dalam sehari, kemana beliau SAW berada, disanalah Abu Hurairah ikut menguntitnya.
Cara ini tidak dilakukan oleh semua shahabat, meski mereka tiap hari bertemu dengan Rasulullah SAW. Kita ambil contoh, meski tiap lima waktu shalat para shahabat berjumpa dengan Rasulullah SAW, namun begitu shalat selesai, tentu mereka pulang ke rumah masing-masing.
Sementara Abu Hurairah tetap terus bersama Nabi SAW. Beliau tidak punya rumah dan termasuk orang yang tinggalnya memang di masjid Nabawi. Beliau termasuk ahlush-shuffah, tinggal bersama Nabi SAW di masjid Nabawi, bahkan makan dari apa yang dimakan oleh Nabi SAW.
Maka wajar bila intensitas ini berpegaruh pada banyaknya hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahuanhu.
2. Tema dan Jenis Hadits
Kalau kita perhatikan dari tema dan jenis hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah adhiyallahuanhu, ternyata memang umumnya merupakan hadits-hadits yang ringan dan masalah keseharian. Semacam laporan on the spot kalau kita bandingkan dengan media pemberitaan.
Katakanlah tentang makanan, pakaian, kebiasaan-kebiasaan Rasulullah SAW, termasuk tentang rumah beliau, keadaan isinya, dapurnya dan seterusnya.
Meskipun sederhana, namun kita tidak meremehkan bobot kualitas materinya. Namun melaporkan hal-hal yang sederhana seperti ini tentu ringan dan mudah. Dalam sehari bisa saja kita meliput begitu banyak hal tentang serba-serbi sosok Rasulullah SAW.
Faktor ini tentu banyak sekali ikut berpengaruh pada jumlah kuantitas hadits riwayat Abu Hurairah radhiyallahuanhu.
3. Lamanya Masa Hidup Untuk Menyampaikan Hadits
Disebutkan bahwa Abu Hurairah hidup lama sepeninggal Rasulullah SAW. Beliau tercatat wafat di tahun 57 hijriyah, atau 47 tahun sepeninggal Nabi SAW.
Kita tahu bahwa masa sepeninggal beliau SAW itulah masa dimana hadits-hadits itu diajarkan dan disampaikan kepada generasi para tabi'in.
Semakin lama masa hidup sepeninggal Nabi SAW, maka logikanya semakin banyak pula hadits-hadits yang akan disampaikan. Sebaliknya, semakin singkat masa hidup sepeninggal Nabi SAW, makin sedikit pula hadits yang disampaikan.
Katakanlah misalnya Sayyidina Abu Bakar radhiyallahuanhu. Beliau hidup hanya 2 tahun saja sepeninggal Nabi SAW. MAka kitatidak mendapatkan terlalu banyak hadits dari beliau. Sebaliknya, Umar bin Al-Khattab hidup hingga 12 tahun sepeninggal nabi SAW, maka kita mendapatkan lebih banyak hadits dari jalur beliau.
4. Profesi
Namun demikian, meski Umar hidup lebih lama, beliau sendiri seorang Amriul Mukminin, setiap hari sibuk mengurus masyarakat. Sedangkan Abu Hurairah semata-mata hanya mengajar dan mengajar saja setiap hari. Dan yang diajarkannya tidak lain adalah hadits-haditsnabi SAW.
Maka otomatis pastilah Abu Hurairah lebih banyak mengajarkan hadits tentang Rasulullah SAW ketimbang Umar yang selalu sibuk dengan urusan negara.
Maka perbedaan dari faktor profesi para shahabat ini juga ikut berpengaruh dalam menentukan jumlah dan kuantitas hadits.
5. Meriwayatkan Dari Shahabat Nabi Juga
Selain meriwayatkan dari Rasulullah SAW, Abu Hurairah juga meriwayatkan banyak hadits dari sesama shahabat. Abu Hurairah meriwayatkan hadist dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Ubai bin Ka’ab, Utsman bin Za’id, Aisyah dan sahabat lainnya.
Sementara banyak shahabat yang hanya meriwayatkan hadits dari Rasululah SAW saja. Faktor ini tentu juga ikut perbengaruh atas banyaknya jumlah kuantitas hadits riwayat Abu Hurairah.
6. Banyak Yang Mengambil Riwayat Dari Abu Hurairah
Disebutkan bahwa ada begitu banyak orang yang belajar dan mengambil hadits dari beliau. Setidaknya tercaratat 800-an orang, baik dari kalangan shahabat ataupun tabiin, yang meriwayatkan hadits darinya.
Diantara dari sahabat yang diriwayatkan adalah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, dan Anas bin Malik, sedangkan dari kalangan tabi’in antara lain Sa’id bin al-Musayyab, Ibnu Sirin, Ikrimah, Atha’, Mujahid dan Asy-Sya’bi.
7. Seorang Penghafal Hadits Yang handal
Selain semua faktor di atas, Abu Hurairah sendiri memang seorang penghafal hadits yang handal. Beliau nyaris sempurna dalam menghafal hadits. Dan anugerah itu tidak secara otomatis dimiliki oleh para shahabat yang lain.
Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadits Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf.
Dan tentu masih banyak lagi faktor lain yang belum disebutkan disini. Namun kita tahu bahwa memang demikianlah faktor-faktor yang ikut mempengaruhi sedikit banyaknya hadits yang dirwayatkan oleh seorang shahabat.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc., MA
Bolehkah Anak Laki-laki Jadi Wali Nikah Ibunya Sendiri? 11 June 2013, 01:34 | Pernikahan > Wali | 37.462 views |
Mensucikan Najis Dengan Kain Pel dan Pengharum 10 June 2013, 00:34 | Thaharah > Najis | 54.837 views |
Bagaimana Menentukan Keshahihan Hadits? 8 June 2013, 00:05 | Hadits > Musthalah Hadits | 11.517 views |
Mewarnai Rambut dan Batasan Pendeknya Rambut bagi Akhwat 4 June 2013, 00:31 | Wanita > Perhiasan | 14.797 views |
Bolehkah Laki-Laki Memanjangkan Rambut? 3 June 2013, 23:55 | Hadits > Syarah Hadits | 13.302 views |
Pernikahan Anak Perempuan Adopsi 2 June 2013, 21:39 | Pernikahan > Nikah berbagai keadaan | 8.113 views |
Tidak Ada Label Halalnya, Haramkah? 29 May 2013, 23:48 | Kuliner > Label Halal | 11.053 views |
Bolehkah Menghapus Tanda Hitam di Dahi 27 May 2013, 22:29 | Shalat > Sujud | 63.706 views |
Wanita Melakukan Safar ke Luar Kota Tanpa Mahram 26 May 2013, 21:39 | Wanita > Fenomena terkait wanita | 27.813 views |
Adakah Keringanan Berpuasa di Musim Dingin? 26 May 2013, 05:01 | Puasa > Puasa berbagai keadaan | 7.694 views |
26-30 Mei 16.18 WIB: Menit-Menit Mencocokkan Arah Kiblat 25 May 2013, 01:12 | Shalat > Arah Qiblat | 8.965 views |
Halal Haram Hukum Vaksinasi 24 May 2013, 01:59 | Kontemporer > Hukum | 22.745 views |
Hukum Menindik Telinga dan Memakai Anting bagi Wanita 22 May 2013, 23:36 | Wanita > Perhiasan | 16.244 views |
Bermewah-Mewahan dalam Islam, Haramkah? 20 May 2013, 22:34 | Umum > Tasawuf | 53.732 views |
Adakah Kitab Sifat Shalat Nabi Yang Paling Sahih? 17 May 2013, 04:23 | Shalat > Tatacara shalat | 17.504 views |
Berinvestasi Untuk Melahirkan Ulama 16 May 2013, 00:28 | Ushul Fiqih > Ulama | 8.572 views |
Hadits Tentang Bulan Rajab 15 May 2013, 00:44 | Hadits > Status Hadits | 15.304 views |
Ipar Dengan Ipar Saling Menikah, Bolehkah Hukumnya? 14 May 2013, 01:38 | Pernikahan > Nikah berbagai keadaan | 102.493 views |
Hukum Arisan 13 May 2013, 01:33 | Muamalat > Syubhat | 14.742 views |
Bolehkah Biaya Operasional Dakwah Dari Harta Haram? 8 May 2013, 22:20 | Dakwah > Sarana Dakwah | 9.219 views |
TOTAL : 2.312 tanya-jawab | 43,828,927 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta19-1-2021Subuh 04:28 | Zhuhur 12:05 | Ashar 15:29 | Maghrib 18:20 | Isya 19:32 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Materi | Buku | PDF | Ustadz | Mawaris | Video | Quran | Pustaka | Radio | Jadwal Link Terkait : Sekolah Fiqih | Perbandingan Mazhab | img
|