Mon 31 August 2015 23:37 | Qurban Aqiqah > Qurban | 13.382 views
Jawaban :
Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Yang harus anda pahami bahwa ibadah menyembelih hewan qurban itu bagi yang mampu dan punya uang bukan kewajiban, melainkan hanya sunnah saja. Buktinya Abu Bakar dan Umar radhiyallahuanhu meski keduanya orang kaya dan menjadi amirul-mukminin, tidak setiap tahun melakukan penyembelihan hewan qurban.
Kalau mereka yang kaya dan berkecukupan saja tidak diwajibkan untuk menyembelih hewan qurban, apalagi kita yang tidak mampu dan tidak punya harta, tentu hukumnya lebih tidak wajib lagi, bukan?
Namun demikian, lepas dari urusan hukumnya yang sunnah, para ulama berbeda pendapat dalam pinjam uang untuk berqurban. Sebagian ulama ada yang membolehkannya, namun sebagian lain ada yang tidak membolehkan.
1. Membolehkan
Di antara pihak yang membolehkan berqurban dengan uang hasil hutang adalah Imam Abu Hatim sebagaimana dinukil oleh Ibn Katsir dari Sufyan At Tsauri rahimahullah.
“Dulu Abu Hatim pernah berhutang untuk membeli unta qurban. Beliau ditanya: “Apakah kamu berhutang untuk membeli unta qurban?” beliau jawab: “Saya mendengar Allah berfirman:
لَكُمْ فِيهَا خَيْر
Kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya (unta-unta qurban tersebut). (QS. Al Hajj: 36)
Jadi apabila tidak merepotkan dalam urusan membayar uang penggantian hutang, dan juga tidak mengandung riba, maka berhutang untuk berqurban pada dasarnya dibolehkan, setidaknya menurut pendapat ini.
2. Tidak Membolehkan
Sebagian ulama lain menyarankan untuk mendahulukan pelunasan hutang dari pada berqurban. Artinya, tidak dianjurkan berhutang demi sekedar melaksanakan penyembelihan hewan qurban yang hukumnya sunnah.
Syaikh Ibn Utsaimin mengatakan,
“Jika orang punya hutang maka selayaknya mendahulukan pelunasan hutangnya daripada berqurban.”
Bahkan Beliau pernah ditanya tentang hukum orang yang tidak jadi qurban karena uangnya diserahkan kepada temannya yang sedang terlilit hutang, dan beliau jawab :
“Jika dihadapkan dua permasalahan antara berqurban atau melunasi hutang orang yang faqir maka lebih utama melunasi hutang tersebut, lebih-lebih jika orang yang sedang terlilit hutang tersebut adalah kerabat dekat.” Sejatinya, pernyataan-pernyataan ulama di atas tidaklah saling bertentangan. Karena perbedaan ini didasari oleh perbedaan dalam memandang keadaan orang yang berhutang. Sikap ulama yang menyarankan untuk berhutang ketika berqurban adalah untuk orang yang keadaanya mudah dalam melunasi hutang atau untuk hutang yang jatuh temponya masih panjang.
Sedangkan anjuran sebagian ulama untuk mendahulukan pelunasan hutang daripada qurban adalah untuk orang yang kesulitan melunasi hutang atau pemiliknya meminta agar segera dilunasi.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc., MA
Syarat Orang Yang Hajinya Dibadalkan dan Syarat Orang Yang Membadalkan 30 August 2015, 05:03 | Haji > Haji Berbagai Keadaan | 23.611 views |
Mengapa Panitia Diharamkan Menjual Kulit Hewan Qurban? 28 August 2015, 06:21 | Qurban Aqiqah > Qurban | 12.559 views |
Bolehkah Kita Qurban Untuk Orang Tua Yang Sudah Wafat? 26 August 2015, 05:45 | Qurban Aqiqah > Qurban | 13.699 views |
Tidak Mau Bi'at dengan Jamaah Apakah Mati Jahiliyah? 24 August 2015, 11:10 | Aqidah > Baiat | 23.692 views |
Mana Lebih Utama Haji Qiran, Ifrad atau Tamattu'? 21 August 2015, 11:15 | Haji > Jenis-jenis haji | 8.650 views |
Bolehkah Kita Membuat Mazhab Sendiri Di Luar Mazhab Empat? 15 August 2015, 06:06 | Ushul Fiqih > Mazhab | 13.880 views |
Lima Perbedaan Mendasar Antara Haji dan Umrah 14 August 2015, 03:30 | Haji > Umrah | 21.956 views |
Tiga Versi Lafadz Tasyahhud Yang Berbeda 13 August 2015, 04:50 | Shalat > Bacaan Shalat | 11.259 views |
Bagaimana Proses Munculnya Mazhab Fiqih, Apakah Merupakan Gerakan Sempalan? 12 August 2015, 03:00 | Ushul Fiqih > Mazhab | 14.454 views |
Apakah Mazhab Itu Bentuk Perpecahan Umat? 11 August 2015, 06:00 | Ushul Fiqih > Mazhab | 7.140 views |
Kenapa Puasa Wajib Diqadha' Tapi Shalat Tidak Wajib Diqadha'? 10 August 2015, 04:35 | Shalat > Shalat Qadha | 25.794 views |
Shalat Idul Fithr dan Idul Adha : Mana Yang Lebih Utama, di Masjid atau di Lapangan? 8 August 2015, 06:03 | Shalat > Shalat Hari Raya | 7.349 views |
Bolehkah Kita Tidur di dalam Masjid? 7 August 2015, 03:01 | Shalat > Masjid | 10.436 views |
Menikah di Luar Negeri Tanpa Kehadiran Wali 5 August 2015, 09:13 | Pernikahan > Wali | 17.450 views |
Apa Yang Dibaca Pada Saat Sujud Dan Ketentuannya 2 August 2015, 03:12 | Shalat > Bacaan Shalat | 195.333 views |
Haramkah Gaji Satpam di Bank Konvensional? 1 August 2015, 08:10 | Muamalat > Bank | 50.008 views |
Fasakh dan Talak : Perbedaan dan Persamaannya 31 July 2015, 06:45 | Pernikahan > Talak | 59.566 views |
Teknis Rujuk Setelah Menjatuhkan Talaq, Haruskah Ada Saksi? 30 July 2015, 16:05 | Pernikahan > Rujuk | 32.883 views |
Haruskah Jadi Ulama Dulu Baru Boleh Dakwah? 29 July 2015, 07:13 | Ushul Fiqih > Ulama | 28.460 views |
Terlanjur Menikahi Pacar Ternyata Dahulu Pernah Berzina 28 July 2015, 07:18 | Pernikahan > Terkait zina | 133.274 views |
TOTAL : 2.294 tanya-jawab | 48,340,822 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta30-1-2023Subuh 04:34 | Zhuhur 12:07 | Ashar 15:28 | Maghrib 18:21 | Isya 19:32 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Buku | PDF | Quran | Pustaka | Jadwal | Sekolah Fiqih
|