Mon 15 December 2014 04:49 | Wanita > Rumah Tangga | 19.225 views
Jawaban :
Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
A. Fatwa Sesuai Dengan Realita
Apa yang Anda sebutkan sebagai alasan kenapa kita diharamkan memelihara pembantu rumah tangga di rumah, sebenarnya merupakan fatwa di timur tengah sana. Kalau kita telusuri lebih jauh, fatwa itu punya kemiripan dengan fatwa Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah dalam kitab Daurul mar'ah fi Ishlah al-Mujtama'. Atau boleh jadi memang terjemahan langsung dari fatwa beliau.
Memang kadang kala suatu fatwa di suatu negeri sengaja dibuat berdasarkan realitas di negeri itu. Dan boleh jadi realitas di negeri lainnya tidak sama.
Tanpa mengurangi rasa hormat dan takdzhim kita kepada beliau dan para ulama lainnya, belum tentu suatu fatwa belum tentu cocok 100% untuk diterapkan pada negeri lain. Fatwa itu dibuat untuk kondisi disana, mungkin akan terasa aneh kalau diterapkan begitu saja di negeri kita. Ini resiko yang harus dihadapi kalau kita kurang bijak dalam memahami fatwa-fatwa produk impor.
Kalau kontennnya agak aneh dan tidak sejalan dengan realita di negeri kita, tentu bukan karena fatwanya yang salah. Juga bukan pemberi fatwanya yang kita salahkan. Tetapi justru kita sendiri yang harus cermat, cerdas dan bijaksana dalam memilah dan memilih serta menilai keadaan. Maka kita dituntun untuk lebih cermat dan bijak dalam memahami situasi, 'urf dan realitasnya.
Pembantu Adalah Mata-mata?
Sekedar contoh sederhana, mari kita telaah point kedua di atas, haramnya punya pembantu karena ada ketakutan bahwa pembantu rumah tangga itu menjadi mata-mata di rumah kita. Tentu saja di negeri kita tidak perlu ada ketakutan seperti itu. Kalau pun pemantu rumah tangga kita adalah mata-mata, memangnya mau apa?
Lagian kalau mau jadi mata-mata, ngapain juga harus menyamar menjadi pembantu rumah tangga? Konteksnya memang tidak tepat kalau fatwa itu diterapkan di negeri kita, karena memang realitasnya berbeda.
Boleh jadi Syeikh Al-Ustaimin berfatwa demikian karena saat itu ada muncul kasus orang-orang kafir yang menjadi mata-mata di rumah tangga muslim. Sehingga beliau menyebutkan seperti itu.
Gara-gara Punya Pembantu, Istri Jadi Lemah Ingatan?
Begitu juga alasan bahwa para istri akan jadi pemalas kalau punya pembantu. Ini pun agak aneh juga kalau dikaitkan dengan realitas negeri kita. Boleh jadi para istri di Saudi Arabia sana memang terkena dampak negatif. Mereka jadi hidup bermalas-malasan, lalu mungkin pernah ada kasus dimana otak mereka jadi beku dan lemah ingatan. Entahlah bagaimana ceritanya.
Sementara kondisi di negeri kita, kalau sampai dibilang bahwa punya pembantu akan membuat para istri jadi beku otaknya dan melemahkan ingatan, rasa-rasanya agak terlalu jauh. Sebab nyatanya memang belum pernah ada istri jadi lemah ingatan hanya gara-gara punya pembantu.
Punya Pembantu Muncul Fitnah
Tetapi kalau sering terjadinya fitnah antara pembantu dengan majikan laki-laki memang tidak bisa dipungkiri terjadinya. Ada beberapa kasus di negeri kita, dimana suami mata keranjang main mata dengan pembantu.
Tetapi jangan dibandingkan dengan kasus-kasus pemerkosaan yang marak dihadapi para pembantu rumah tangga kita disana. Maka wajar dan masuk akal sekali kalau ulama sekelas Al-Utsiamin memberikan warning yang amat keras. Dalam hal ini tentu kita sangat mendukung fatwa beliau rahmahullah.
B. Hukum Memiliki Pembantu Rumah Tangga
Sebenarnya memiliki pembantu rumah tangga menurut fatwa di atas tidak mutlak haram, kecuali fatwa itu mengingatkan akan madharat-madharat yang sering ditimbulkan berdasarkan kasus-kasus yang pernah terjadi sebelumnya. Dengan pertimbangan fatwa itu dikeluarkan di negeri mereka dengan realitas mereka, tentu kita bisa terima dan harus menghormati.
Dan begitu juga di negeri kita, tentu hukum asal dari memiliki pembantu rumahnya juga boleh dan tidak ada larangan. Asalkan masih dalam koridor syariah dan tidak terjadi pelanggaran. Tentu tiap orang punya kasus yang berbeda, sebagaimana kebiasaan dan 'urf tiap masyarakat juga berbeda-beda.
Masyarakat kebanyakan di negeri maju seperti Amerika dan Eropa umumnya tidak terlalu terbiasa memiliki pembantu di rumah-rumah mereka. Kalau pun ada, biasanya para pembantu itu tidak tinggal di rumah tuannya, tetapi sifatnya part-time saja. Umumnya upah pembantu disana jauh lebih mahal.
Sebaliknya di negeri lainnya, seperti negeri kita, umumnya pembantu rumah tangga memang tinggal bersama majikan dalam satu rumah. Umumnya upah pembantu disini lebih murah, oleh karena itu seringkali dalam satu rumah ada lebih dari satu pembantu.
Tentu saja keberadaan pembantu di sebuah rumah tangga tidak bisa difatwakan secara general, misalnya halal atau haram secara hitam putih.
1. Nabi SAW Punya Banyak Pembantu
Dalil keholehan kita punya pembantu adalah apa yang dicontohkan sendiri oleh diri Rasulullah SAW. Kalau kita perhatikan, Rasulullah SAW sendiri juga diriwayatkan punya pembantu. Bahkan jumlahnya bukan hanya satu orang melainkan banyak orang. Ada yang laki-laki dan ada juga yang perempuan.
Kalau kita cermati hadits-hadits nabi, setidaknya kita menemukan lebih dari 10 shahabi atau shahabiyah yang pernah tercatat mengabdikan diri kepada diri Rasulullah SAW. Di antaranya adalah sebagai berikut :
Syarat Menjadi Saksi Pernikahan 13 December 2014, 11:07 | Pernikahan > Saksi | 84.499 views |
Yang Harus Dibunuh Itu Cecak Apa Tokek? 12 December 2014, 05:40 | Kuliner > Hewan | 171.877 views |
Istri Yang Nusyudz Kepada Suaminya 11 December 2014, 06:22 | Pernikahan > Hak dan kewajiban | 18.416 views |
Setelah Akad Langsung Cerai, Apakah Maharnya Harus Dikembalikan? 10 December 2014, 10:06 | Pernikahan > Mahar | 13.993 views |
Ijab Kabul Tidak Menyebutkan Mahar, Apakah Sah Hukumnya? 9 December 2014, 19:10 | Pernikahan > Mahar | 77.482 views |
Bolehkah Shalat Memakai Sepatu Atau Sandal? 8 December 2014, 01:00 | Shalat > Shalat Dalam Berbagai Keadaan | 19.610 views |
Hukum Shalat Tahajjud Berjamaah, Makruhkah? 8 December 2014, 01:00 | Shalat > Shalat Malam | 14.829 views |
Jenazah Sudah Dikuburkan, Apakah Masih Bisa Dishalatkan? 7 December 2014, 01:00 | Shalat > Shalat jenazah | 8.662 views |
Mati Bunuh Diri, Haruskah Jenazahnya Dishalatkan? 6 December 2014, 01:00 | Shalat > Shalat jenazah | 12.355 views |
Kafirkah Indonesia Karena Tidak Menjalankan Hukum Islam? 4 December 2014, 05:00 | Aqidah > Islam | 15.672 views |
Benarkah Al-Quran Perintahkan Bunuh Semua Orang Kafir? 3 December 2014, 10:30 | Al-Quran > Tafsir | 132.605 views |
Mencari Sosok Ustadz Ideal 2 December 2014, 11:03 | Dakwah > Belajar agama | 13.262 views |
Bolehkah Kita Memakai Kartu Kredit? 1 December 2014, 08:30 | Muamalat > Kredit | 120.367 views |
Belajar Agama Lewat Internet Sesat Karena Tanpa Guru? 28 November 2014, 06:22 | Ushul Fiqih > Metode belajar | 83.391 views |
ISIS Penggal Kepala Manusia Dalam Perang, Bolehkah? 27 November 2014, 10:00 | Umum > Hukum | 18.056 views |
Melihat Calon Isteri Tanpa Jilbab 26 November 2014, 11:02 | Pernikahan > Pra nikah | 16.328 views |
Menitipkan Jualan di Koperasi, Apakah Riba? 24 November 2014, 21:00 | Muamalat > Riba | 11.104 views |
Membobol Bank Amerika Dengan Alasan Rampasan Perang 23 November 2014, 17:50 | Muamalat > Bank | 10.531 views |
Dosa Tidak Shalat Ashar Sama Dengan Meruntuhkan Ka'bah? 22 November 2014, 13:30 | Shalat > Shalat fardhu | 27.062 views |
Bolehkah Menjama' Shalat Jumat Dengan Shalat Ashar? 21 November 2014, 06:06 | Shalat > Shalat Jama | 39.305 views |
TOTAL : 2.294 tanya-jawab | 50,934,908 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta--2023Subuh | Zhuhur | Ashar | Maghrib | Isya | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Buku | PDF | Quran | Pustaka | Jadwal | Sekolah Fiqih
|