Sat 25 January 2014 06:10 | Muamalat > Jual-beli | 25.090 views
Ustadz, bagaimana hukum jual beli dengan dua harga, maksudnya jika kontan harganya lebih murah tapi jika kredit jatuhnya jadi lebih mahal?
Jawaban :
Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Jual beli secara kredit dibolehkan dalam hukum jual beli secara Islami. Kredit adalah membeli barang dengan harga yang berbeda antara pembayaran dalam bentuk tunai tunai dengan bila dengan tenggang waktu. Ini dikenal dengan istilah: bai` bit taqshid atau bai` bits-tsaman `ajil. Gambaran umumnya adalah penjual dan pembeli sepakat bertransaksi atas suatu barang (x) dengan harga yang sudah dipastikan nilainya (y) dengan masa pembayaran (pelunasan) (z) bulan.
Sedangkan hadits yang sering dijadikan dasar pelarangannya, sebenarnya bukan dallil yang tepat. Sebab jual beli kredit bukan jual beli dengan dua harga, tetapi jual beli dengan satu harga. Dua harga hanyalah pilihan di awal sebelum ada kesepakatan. Tapi begitu sudah ada kesepakatan, penjual dan pembeli harus menyepakati satu harga saja, tidak boleh diubah-ubah lagi.
Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW melarang dua jual beli dalam satu transaksi. (HR Nasai, Ibnu Hibban dan At-Tirmizi)
Secara segi kedudukan hukumnya, hadits ini digolongkan hasan oleh At-Tirmizi. Namun dari segi pengertiannya, banyak ulama berbeda pendapat.
Sebagian dari mereka ada yang menggunakan hadits ini sebagai dalil pengharam jual beli dengan sistem kredit. Karena menurut mereka, jual beli dengan sistem kredit ini adalah jual beli dengan dua harga yang berbeda. Kalau dibayar kontan harganya lebih murah, sedangkan kalau dibayar dengan cicilan, total harganya menjadi naik lantaran ada mark-up.
Mereka menyamakan transaksi kredit dengan jual beli ribawi atau bunga. Karena itu mereka mengatakan bahwa jual beli kredit itu haram.
Hukum Jual Beli Kredit
Apa yang dikatakan para ulama ini pada sebagiannya memang ada benarnya, namun bukan berarti semuanya haram. Sebab letak keharamannya bukan pada adanya dua harga, melainkan pada ketidak-jelasan harga.
Jual beli kredit dibolehkan ketika terjadi kepastian harga dan tidak terjadi dua harga. Sejak awal keduanya menyepakati satu harga saja, tidak dua harga. Dua harga itu hanya pilihan di awal, sebelum transaksi disepakati. Penjual menawarkan harga a bila kontak dan harga b bila kredit. Tapi keduanya harus memutuskan sejak awal, bentuk mana yang mau dipilih.
Misalnya keduanya sepakat dengan harga b dengan dicicil, maka harga itu tidak boleh lagi diubah-ubah di tengah proses pencicilan. Kalau sudah sepakat dengan harga b, tidak boleh dinaikkan atau diturunkan lantaran kreditnya lebih cepat atau lebih lambat.
Karena itu jual beli secara kredit menjadi halal apabila terpenuhi beberapa hal berikut ini:
Untuk lebih jelasnya agar bisa dibedakan antara sistem kredit yang dibolehkan dan yang tidak, kami contohkan dua kasus sebagai berikut:
Contoh Transaksi Kredit yang Dibolehkan
Ahmad menawarkan sepeda motor pada Budi dengan harga Rp 12 juta. Karena Budi tidak punya uang tunai Rp12 juta, maka dia minta pembayaran dicicil (kredit).
Untuk itu Ahmad minta harganya menjadi Rp 18 juta yang harus dilunasi dalam waktu 3 tahun. Harga Rp 18 juta tidak berdasarkan bunga yang ditetapkan sekian persen, tetapi merupakan kesepakatan harga sejak awal.
Contoh Jual Beli Kredit yang Haram
Ali menawarkan sepeda motor kepada Iwan dengan harga Rp 12 juta. Iwan membayar dengan cicilan dengan ketentuan bahwa setiap bulan dia terkena bunga 2% dari Rp 12 juta atau dari sisa uang yang belum dibayarkan.
Transaksi seperti ini adalah riba, karena kedua belah pihak tidak menyepakati harga dengan pasti (fix), tetapi harganya tergantung dengan besar bunga dan masa cicilan. Yang seperti ini jelas haram.
Al-Qaradawi dalam buku HALAL HARAM mengatakan bahwa menjual kredit dengan menaikkan harga diperkenankan. Rasulullah SAW sendiri pernah membeli makanan dari orang Yahudi dengan tempo untuk nafkah keluarganya.
Ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa bila si penjual itu menaikkan harga karena temponya, sebagaimana yang kini biasa dilakukan oleh para pedagang yang menjual dengan kredit, maka haram hukumnya dengan dasar bahwa tambahan harga itu berhubung masalah waktu dan itu sama dengan riba.
Tetapi jumhur (mayoritas) ulama membolehkan jual beli kredit ini, karena pada asalnya boleh dan nash yang mengharamkannya tidak ada. Jual beli kredit tidak bisa dipersamakan dengan riba dari segi manapun. Oleh karena itu seorang pedagang boleh menaikkan harga menurut yang pantas, selama tidak sampai kepada batas pemerkosaan dan kezaliman.
Kalau sampai terjadi demikian, maka jelas hukumnya haram. Imam Syaukani berkata, "Ulama Syafi'iyah, Hanafiyah, Zaid bin Ali, al-Muayyid billah dan Jumhur berpendapat boleh berdasar umumnya dalil yang menetapkan boleh. Dan inilah yang kiranya lebih tepat."
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Anak Meninggal Lebih Dulu Dari Ayah, Apakah Anak itu Dapat Warisan? 24 January 2014, 12:00 | Mawaris > Hak waris | 98.362 views |
Apakah Banjir Melanda Lantaran Manusia Banyak Dosa? 24 January 2014, 05:00 | Umum > Tasawuf | 16.072 views |
Tissue Pembersih Galon Air Minum 23 January 2014, 11:27 | Kuliner > Alkohol | 15.450 views |
Melafadzkan Niat, Boleh atau Bidah? 22 January 2014, 10:55 | Shalat > Ritual Terkait Shalat | 31.800 views |
Batas Cuti Shalat bagi Wanita 21 January 2014, 08:42 | Thaharah > Haidh Nifas Istihadhah | 14.317 views |
Ketentuan Zakat Padi 20 January 2014, 04:55 | Zakat > Zakat Pertanian | 44.467 views |
Mungkinkah Ada Ayat Al-Quran Yang Tidak Qath'i? 19 January 2014, 06:50 | Ushul Fiqih > Dalil | 27.724 views |
Caleg Minta Dipilih Dengan Memberi Uang Berdalih Sedekah 18 January 2014, 06:23 | Negara > Polemik | 15.742 views |
Mandi Junub Apakah Mesti Keramas? 17 January 2014, 05:23 | Thaharah > Mandi Janabah | 75.764 views |
Berzina dengan Adik Ipar, Haruskah Dinikahi? 16 January 2014, 05:02 | Pernikahan > Terkait zina | 44.743 views |
Alkohol untuk Sterilisasi Alat-Alat Kimia dan Kesehatan 15 January 2014, 04:59 | Kontemporer > Hukum | 13.326 views |
Suami Minum Susu Istri Jadi Mahram? 14 January 2014, 05:25 | Pernikahan > Mahram | 26.012 views |
Makmum Diam Saja di Belakang Imam atau Ikut Membaca? 13 January 2014, 04:23 | Shalat > Makmum | 51.309 views |
Apakah Sama Orang Musyrik dengan Orang Kafir? 12 January 2014, 07:51 | Aqidah > Antar Agama | 31.487 views |
Pernah Zina Ingin Taubat, Bagaimana Caranya? 11 January 2014, 04:46 | Wanita > Fenomena terkait wanita | 18.647 views |
Haramkah Wanita Berkarir dan Bekerja di Luar Rumah? 9 January 2014, 04:21 | Wanita > Fenomena terkait wanita | 47.365 views |
Istri Atau Pembantu Rumah Tangga? 8 January 2014, 07:07 | Wanita > Peran wanita | 268.120 views |
Lupa Rukun, Apakah Mengulang Shalat atau Sujud Sahwi? 7 January 2014, 06:00 | Shalat > Rukun Shalat | 81.200 views |
Membayar Lebih untuk Mendapatkan SIM Atau Paspor, Apakah termasuk Suap? 6 January 2014, 07:15 | Muamalat > Suap dan Curang | 14.984 views |
Batalkah Shalat Makmum Bila Imamnya Batal? 4 January 2014, 19:54 | Shalat > Yang Membatalkan Shalat | 18.875 views |
TOTAL : 2.294 tanya-jawab | 51,784,802 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta3-12-2023Subuh 04:06 | Zhuhur 11:44 | Ashar 15:10 | Maghrib 18:00 | Isya 19:13 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Buku | PDF | Quran | Pustaka | Jadwal | Sekolah Fiqih | Pustaka | Jadwal | SF Fatwa | Fikrah | Ilmu Al-Quran | Tafsir Fiqhi | Ilmu Hadits | Ushul Fiqih | Dirasah Mazahib | Fiqih Nisa | Fiqih Muamalat
|