Mon 18 February 2013 23:59 | Dakwah > Jamaah | 11.431 views
Assalamu 'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Semoga senantiasa pak ustadz dalam ridho Allah. Sering terjadi pertengkaran dalam jama'ah di masjid kami di mana jama'ahnya sangat majemuk. Bila hal seperti itu terjadi maka jama'ah biasanya akan minta pertimbangan dan pendapat kepada saya tentang bagaimana perkara yang sebenarnya.
Dalam hal inilah kadang saya merasa bingung untuk memberi jawaban supaya kedua belah pihak dapat saling memahami, sedangkan saya sendiri berada dalam mazhab Syafi'i dan mazhab yang lain kurang saya kuasai.
Bagaimana menurut bapak sikap yang saya ambil supaya keutuhan dalam jama'ah kami tidak sampai retak?
Atas jawabannya diucapkan syukron katsiro.
Wassalamu 'alaikumwarohmatullohi wabarokatuh.
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Manfaatkanlah masalah ini dengan cara yang sebaik-baiknya. Ambil hikmah yang paling positif dari setiap masalah. Beruntung anda bila mendapatkan kepercayaan dari jamaah di masjid, berarti mereka tidak memandang anda sebelah mata. Buktinya anda dijadikan rujukan dari masalah yang muncul di tengah mereka, terutama dalam masalah perbedaan masalah khilafiyah.
Padahal tidak mudah untuk mendapat kepercayaan seperti yang sekarang anda miliki. Karena itu kami memandang bahwa saat inilah anda punya kesempatan untuk berperan dengan lebih baik lagi.
Kalau kebetulan anda sudah banyak mengusai pendapat-pendapat dari ulama kalangan mazhab Syafi'i, sekarang tantangan buat anda adalah mempelajari perbandingan mazhab. Ilmu seperti ini terus-terang saja, memang jarang diajarkan. Madrasah, pesantren atau para ustadz biasanya hanya mengajarkan fiqih lewat satu mazhab saja, tanpa ada pembanding.
Tapi bukan berarti cara demikian salah. Cara mengajarkan fiqih dengan satu mazhab saja sebenarnya juga dibutuhkan. Karena akan lebih praktis, mudah dan cepat. Kita tidak memperdebatkan masalah yang terlalu detail yang dipertentangkan oleh para ulama. Buat para pemula, atau kalangan yang homogen dalam masalah mazhab, cara ini sungguh sangat efektif dan mudah dilaksanakan. Apalagi SDM yang kebanyakan tersedia memang yang demikian ini.
Akan tetapi dalam konteks yang berbeda, seperti yang sekarang anda hadapi, rasanya tidak salah bila kita juga mulai belajar ilmu fiqih yang lebi luas dan dalam, tidak hanya berdasarkan satu mazhab saja, tetapi ditambah dengan perbandingannya. Istilah kerennya: muqaranatul-mazahib.
Di dalamnya, kita tidak hanya berkenalan pada satu pendapat saja, tetapi kita akan berkenalan dengan banyak pendapat. Maka wawasan kita akan semakin luas, pandangan kita akan semakin jauh, serta pendekatan kita akan jauh lebih bijaksana.
Yang menarik, sekian pendapat itu juga kita sekaligus kita rujuk kepada dalil-dalilnya, bahkan kita telusuri metode istimbath hukum yang digunakan oleh masing-masing ulama.
Ada pengalaman dari seorang tokoh ulama negeri kita di masa lalu, yaitu Profesor Doktor Buya HAMKA. Sebagai ungkapan beliau dalam salah satu karya yang jadi masterpiece, tafsir Al-Azhar, dahulu sebelum beliau membaca banyak kitab, rasanya semua orang salah semua dengan pendapat mereka. Maklum saat itu beliau masih belia, ilmu masih terbatas, literatur hanya itu-itu saja.
Namun ketika beliau sudah mulai membaca begitu banyak literatur, berkenalan dengan begitu banyak ulama, lalu memperluas wawasan dan pengetahuan, menyibak tabir ilmu dan menembus batas-batas teritorial mazhab, akhirnya beliau sadar, bahwa ilmu fiqih itu sedemikian luas. Beliau paham bahwa mazhab bukan hanya satu, tetapi ada beragam pendapat, di mana masing-masing punya metode istimbath yang luar biasa hebat.
Sehingga sulit untuk menjatuhkan vonis sesat atau main tuduh pendapat orang lain salah.
Maka sekarang adalah kesempatan bagi anda, termasuk juga jamaah masjid, untuk memulai kajian fiqih muqaranah di masjid anda. Carilah ustadz atau ulama yang mengusai masalah ini dengan baik. Jangan hanya yang berdasarkan satu mazhab saja, apalagi yang sukanya main tuduh bid'ah atau orang lain sesat. Gaya seperti ini rasanya sudah bukan 'musimnya' lagi. Sudah terlalu 'old fashioned' dan tidak akan memberikan pencerahan. Banyak dalam banyak kasus, malah akan memperlebar jurang pemisah antar sesama umat.
Kalau program itu masih belum bisa dengan mudah dijalankan di masjid tempat anda, minimal anda dulu yang belajar. Apalagi kebetulan anda sudah dianggap mampu dijadikan sebagai tempat rujukan jamaah. Malah hal ini bisa menjadi motivator buat anda untuk segera belajar dan memperdalam ilmu.
Salah satu tempat yang bisa kami rekomendasikan adalah fakultas syariah Universitas Islam Muhammad ibnu Suud Al-Islamiyah atau yang dikenal dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA). Fakultas syariah di lembaga ini mengajarkan ilmu-ilmu syariah dengan penekanan pada perbandingan mazhab.
Yang menarik, kuliah di sini gratis, bahkan anda dibayar sekitar setengah juta per bulan. Jenjangnya adalah kuliah formal strata 1. Hampir semua pengajarnya dari Arab, bahkan bahasa pengantarnya pun bahasa arab. Anda akan dikenalkan dengan kitab-kitab literatur asli warisan emas peradaban Islam.
Kalau anda tertarik, silahkan lihat situs mereka di www.lipia.org
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Ribut Dengan Ibu Tiri Gara-gara Harta Waris 18 February 2013, 23:37 | Mawaris > Masalah terkait waris | 12.392 views |
Apakah Saudara Non Muslim Berhak sebagai Ahli Waris? 18 February 2013, 10:31 | Mawaris > Ahli waris | 9.306 views |
Cara Ziarah Qubur Biar Tidak Syirik 18 February 2013, 10:26 | Aqidah > Syirik dan Bidah | 18.227 views |
Tidak Menyebutkan Istri Kedua, Apakah Termasuk Talaq? 18 February 2013, 01:56 | Pernikahan > Talak | 7.575 views |
Hukum Menjual Alat Musik 14 February 2013, 23:14 | Muamalat > Jual-beli | 12.289 views |
Perlukah Para Ulama Disertifikasi? 14 February 2013, 01:43 | Ushul Fiqih > Ulama | 8.141 views |
Pembagian Waris Setelah Istri Meninggal 14 February 2013, 00:09 | Mawaris > Bagi waris berbagai keadaan | 130.734 views |
Mahar Dihutang Tapi Akadnya Tunai 12 February 2013, 08:58 | Pernikahan > Mahar | 10.206 views |
Bolehkah Membuat Merek Makanan Dengan Nama Orang? 11 February 2013, 20:07 | Muamalat > Hak cipta | 8.041 views |
Saya Sedang di Iran, Halalkah Sembelihan Mereka? 11 February 2013, 02:43 | Umum > Halal Haram | 14.080 views |
Hukum Perayaan Empat dan Tujuh Bulanan Kehamilan 10 February 2013, 21:36 | Kontemporer > Fenomena sosial | 30.313 views |
Kafirkah Orang Yang Meninggalkan Shalat? 10 February 2013, 11:15 | Shalat > Kewajiban Shalat | 13.075 views |
Ya Rabbi bil Musthafa, Apa Hukumnya? 10 February 2013, 11:14 | Aqidah > Syirik dan Bidah | 14.054 views |
Berkampanye untuk Meraih Jabatan 8 February 2013, 21:58 | Negara > Pejabat Penguasa Pemerintah | 7.239 views |
Bagaimana Menghadapi Krisis Ulama di Akhir Zaman 8 February 2013, 03:03 | Ushul Fiqih > Ulama | 10.912 views |
Apakah Kitab Barzanji Syirik dan Bidah? 7 February 2013, 07:34 | Aqidah > Syirik dan Bidah | 111.960 views |
Tata Cara dan Bacaan Sujud Sahwi 6 February 2013, 00:16 | Shalat > Sujud | 73.735 views |
Benarkah Menuduh Orang Berzina Dicambuk 80 Kali? 5 February 2013, 01:00 | Jinayat > Zina | 31.826 views |
Kafirkah Indonesia Tidak Berhukum Dengan Hukum Allah? 4 February 2013, 11:35 | Negara > Hukum Islam | 13.811 views |
Tertangkap Tangan Sedang Berduaan Dengan Wanita di Hotel 3 February 2013, 23:01 | Negara > Polemik | 15.269 views |
TOTAL : 2.300 tanya-jawab | 44,134,778 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta9-3-2021Subuh 04:42 | Zhuhur 12:05 | Ashar 15:09 | Maghrib 18:12 | Isya 19:20 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Materi | Buku | PDF | Ustadz | Mawaris | Video | Quran | Pustaka | Radio | Jadwal Link Terkait : Sekolah Fiqih | Perbandingan Mazhab | img
|