Thu 7 June 2007 04:33 | Muamalat > Syubhat | 6.656 views
Assalamu'alaikum
Pak Ustad yang dirahmati Allah.
Terkait dengan pertanyaan saya antara Solat dan kerja.....
Pada waktu pertama masuk kerja kita menandatangani kontrak kerja, dengan jam kerja jam 8. 00 s/d jam 16. 00,
Saya ingin bisa solat tepat waktu dan berjamaah, kalo waktu Ashar saya solat berjamaah berarti saya harus meninggalkan waktu kerja saya, memang dalam hati saya mantap melaksanakannya,
Tetapi sewaktu ketika ada teman yang berpendapat bahwa itu jam kerja jadi berdasarkan jam kerja kita udah melanggar, yang berpendapat seperti itu justru teman yang saya anggap lebih mumpuni Pengetahuan agamanya dari pada saya. Pemahaman saya Solat tepat waktu jauh lebih baik, Ato mungkin ada alasan yang boleh menunda waktu solat.
Jawaban :
Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Apa yang tertulis di dalam kontrak kerja sebenarnya berguna untuk dijadikan acuan dalam amanah seorang karyawan terhadap perusahaan atau instansi tempat dia bekerja, bahkan nantinya bisa dijadikan acuan saat penilaiankinerja.
Memang ada kelebihan dan kekurangan dalam tiap kontrak kerja. Selalu ada saja sisi-sisi yang lemah atau bisa dibuat bahan untuk dicari titik lemahnya.
Misal yang sederhana, di dalam kontrak kerja itu disebutkan bahwa karyawan harus bekerja 8 jam sehari. Namun logikanya, tidak mungkin karyawan itu kerja terus menerus tanpamakan, minum, ke toilet dan lainnya. Lantas, apakah bila karyawan makan, minum, ke toilet dan seterusnya, dia dianggap melanggar perjanjian kontrak?
Rasanya tidak seperti itu yang terjadi selama ini. Biasanya kedua belah pihak sama-sama tahu dan mafhum, bahkan tidak mungkin manusia bekerja tanpa makan dan minum selama 8 jam berturut-turut. Pasti ada toleransi-toleransi yang disepakati bersama.
Demikian juga halnya dengan shalat, seharusnya ada toleransi yang bisa disepakati antara karyawan dengan perusahaannya. Mengingat kebutuhan untuk shalat sama halnya dengan kebutuhan untuk makan, minum dan sekedar ke toilet.
Bahkan buat seorang muslim, kedudukan shalatadalah bagian utuh dari kebutuhan seorang karyawan. Kalau sekedar melakukan shalat yang memakan waktu 2 atau 3 menit dianggap melanggar kontrak, maka sesungguhnya kontrak itu sendiri sejak awal sudah salah.
Karena kontrak itu menafikan agama seseorang, padahal shalat adalah tiang agama. Dan seorang muslim wajib melakukan shalat 5 kali sehari semalam. Kontrak itu dengan sendirinya batal, karena kontrak itu melanggar syariat Islam.
Kecuali bila untuk sekali shalat butuh waktu 2 jam, maka ceritanya akan lain. Karyawan yang izin shalat Dzhuhur butuh waktu 2 jam, lalu izin shalat Azhar butuh waktu 2 jam lagi, maka dia sudah menghabiskan 4 jam dari 8 jam kerjanya. Tentu ini tidak bisa ditolelir lagi. Kecuali karyawan itu tugasnya memang mengurus masalah shalat jamaah, atau mengurus musholla dan masjid, tentu memang itu tugasnya.
Yang bisa ditolelir bila shalat butuh waktu 2 atau 3 menit, paling lama 10 sampai 15 menit. Bahkan shalat berjamaah di masjid Al-Haram Makkah atau Madinah pun tidak lebih dari 10 menit. Terhitung sejak takbiratul ihram hingga salam.
Apa yang ada di dalam kontrak itu sesungguhnya harus disikapi sebagai bentuk acuan yang bersifat global. Adapun detail-detailnya, biasanya disesuaikan dengan kebijakan atasan langsung atau konvensi bersama.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaiku warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Akad Nikah di Masjid Ketika Sedang Haid 6 June 2007, 04:02 | Pernikahan > Nikah berbagai keadaan | 6.849 views |
Mengusap Kepala dan Membersihkan Hidung 6 June 2007, 03:25 | Thaharah > Wudhu | 7.738 views |
Halalkah Makanan di Tempat Takziah 5 June 2007, 03:40 | Kuliner > Adab Makan | 8.416 views |
Kepada Siapa Sajakah Wanita Boleh Membuka Jilbab? 5 June 2007, 03:33 | Wanita > Pakaian | 11.344 views |
Menikahi Perempuan Janda Hamil 5 June 2007, 00:50 | Pernikahan > Nikah berbagai keadaan | 6.835 views |
Senggama Saat Haid 4 June 2007, 02:02 | Pernikahan > Terkait jima | 7.518 views |
Melanggar Peraturan Manusia, Dosakah? 4 June 2007, 00:03 | Umum > Hukum | 6.630 views |
Menjamak Shalat dan Tayammum di Pesawat Terbang 3 June 2007, 17:00 | Shalat > Shalat Jama | 7.188 views |
Imam Qunut Makmum Tidak, Bolehkah? 2 June 2007, 12:09 | Shalat > Qunut | 11.104 views |
Sejarah Kemegahan Islam Dalam Masalah Buku dan Perpustakaan 31 May 2007, 04:45 | Negara > Fasilitas umum | 7.049 views |
Doa untuk Menaklukkan Dosen Pembimbing 31 May 2007, 04:04 | Umum > Tasawuf | 7.485 views |
Zikir Bisa Mengundang Jin? 29 May 2007, 09:25 | Umum > Ritual | 13.816 views |
Bolehkah Memberi Nilai Tambahan kepada Siswa? 29 May 2007, 08:31 | Umum > Hukum | 5.475 views |
Alasan Kebolehan Talfiq (Mix Antar Mazhab) 29 May 2007, 04:58 | Ushul Fiqih > Mazhab | 8.256 views |
Apa Prioritas Dakwah Dalam Islam yang Shahih? 28 May 2007, 23:24 | Dakwah > Metode dakwah | 6.080 views |
Apakah Bulu atau Kotoran Anjing Sama Seperti Liur Anjing 27 May 2007, 23:36 | Thaharah > Najis | 14.911 views |
Pak Ustadz Mazhabnya Apa? 27 May 2007, 10:01 | Ushul Fiqih > Mazhab | 9.620 views |
Ibnu Arabi dan Islam Liberal 26 May 2007, 12:31 | Aqidah > Aliran-aliran | 8.508 views |
Apakah Kami Perlu Akad Nikah Ulang? 24 May 2007, 23:57 | Pernikahan > Akad | 10.338 views |
Tinggal di Bandung Kerja di Jakarta, Bisakah Shalat Safar? 23 May 2007, 23:36 | Shalat > Qashar | 6.837 views |
TOTAL : 2.294 tanya-jawab | 47,110,220 views
Jadwal Shalat DKI Jakarta15-8-2022Subuh 04:42 | Zhuhur 11:59 | Ashar 15:20 | Maghrib 17:58 | Isya 19:07 | [Lengkap]
|
Rumah Fiqih Indonesiawww.rumahfiqih.comJl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia Visi Misi | Karakter | Konsultasi | Pelatihan | Buku | PDF | Quran | Pustaka | Jadwal | Sekolah Fiqih
|