![]() |
USTADZ MENJAWAB1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | CariRingkas | Rinci |
Apakah Faksi Fatah Termasuk Munafikin? |
PERTANYAAN Assalamu'alaikum. Kaifa haluka, Ustad? Semoga Allah senantiasa memberi hidayah kepada antum, Saya mau bertanya: Apakah faksi Fatah di Palestina dapat digolongkan ke dalam munafikin karena mereka bekerja sama dengan kaum yang memusuhi Islam, Israel dan Amerika? Sebelumnya, Jazakallahu khoiron atas jawaban antum. Wassalamu'alaikum |
JAWABAN Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bahkan di zaman Rasulullah SAW, kita tidak menemukan lembaga yang memvonis kemunafikan seseorang. Munafiknya seseorang tidak pernah diumumkan secara formal. Sebaliknya, menjadi rahasia yang ditutup rapat oleh Rasulullah SAW. Hanya ada satu orang shahabat yang tercatat sebagai orang yang diberikan informasi rahasia ini, yaitu Hudzaifah Ibnul Yaman. Maka beliau dijuluki shahibu sirri rasulillah. Hanya beliau inilah yang diberi informasi oleh Rasulullah SAW tentang siapa saja yang termasuk munafikin. Kalau di masa Rasulullah SAW, urusan siapa munafik ini sedemikian ketat dijaga, agar tidak terjadi tindakan saling tuduh menafik, maka sekarang ini kita harus lebih hati-hati, untuk tidak dengan mudah mengeluarkan tuduhan munafik kepada sesama umat Islam. Sebab gelar munafik itu sangat berat bagi pelakunya. Bukankah Allah SWT telah menetapkan bahwa orang-orang munafik itu tempatnya di dalam neraka yang paling bawah? Sesungguhnya orang-orang munafik itu pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.(QS. An-Nisa': 145) Maka masih tegakah kita untuk menyebut sesama muslim sebagai munafik? Apakah kita rela saudara kita yang muslim itu kita tempatkan di dasar neraka? Tidak adakah gelar atau sebutan lain yang lebih manusiawi dan elegan untuk mereka? Meski berbeda pandangan politik, para shahabat di masa lalu yang pernah mengalami perang Jamal dan Shiffin tidak saling menuduh sebagai munafik. Dan demikian juga antara aktifis HAMAS dan FATAH, meski terjadi konflik senjata, namun mereka tidak saling menuduh munafik. Apa yang terjadi antara keduanya tidak lain adalah sebuah strategi yahudi yang berhasil memecah bangsa Palestina menjadi dua kubu. Dan kejadian ini selalu berulang di setiap negeri yang dijajah, termasuk negeri kita. Dahulu di negeri kita, Belanda berhasil memecah barisan para pejuang. Sehingga sering terjadi konflik horizontal antara sesama anak bangsa. Kita doakan saja agar para pendukung FATAH sadar apa yang telah dilakukan oleh Yahudi Israel kepada mereka. Lalu berbalik bersama-sama dengan umat Islam mengusir yahudi dari tanah warisan para nabi itu. Amien. Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc |
1. Aqidah |
2. Al-Quran |
3. Hadits |
4. Ushul Fiqih |
5. Thaharah |
6. Shalat |
7. Zakat |
8. Puasa |
9. Haji |
10. Muamalat |
11. Pernikahan |
12. Mawaris |
13. Kuliner |
14. Qurban Aqiqah |
15. Negara |
16. Kontemporer |
17. Wanita |
18. Dakwah |
19. Jinayat |
20. Umum |