![]() |
USTADZ MENJAWAB1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | CariRingkas | Rinci |
Sikap Umat Islam terhadap Perang Melawan Zionis dan Kapitalis |
PERTANYAAN Assalamualaikum Ustaz yang dirahmati Allah SWT Saya ingin menanyakan bagaimana seharusnya sikap kita sebagai umat Islam terhadap perang yang tengah berkecamuk melawan zionis dan kapitalis sebagai musuh Islam saat ini? Haruskah kita ikut berjihad langsung di medan jihad ataukah ada cara yang lebih baik terutama untuk ibu rumah tangga dan remaja putri di negara ini? Mohon penjelasannya Ustaz, Wassalam Terima kasih, |
JAWABAN Assalamu 'alakum warahmatullahi wabarakatuh, Secara umum, jihad itu hukumnya fardhu kifayah. Misalnya buat kita-kita di Indonesia ini, bila mengetahui bahwa ada sebuah negeri Islam di dunia ini yang sedang dijajah bangsa lain. Ada banyak pengertian fardhu kifayah, salah satunya adalah bahwa bila masalahnya sudah bisa diatasi, maka tidak wajib lagi. Sebaliknya, bila masalah masih belum bisa diatasi, selama itu pula hukumnya masih wajib. Contoh, bila di Palestina umat Islam tidak mampu menahan gempuran Yahudi, maka kewajiban umat Islam di luar Palestina masih ada untuk ikut serta membantu muslim Palestina, sampai kekuatan itu bisa berimbang. Dan pada saat itu barulah berhenti kewajiban ikut berjihad buat umat Islam di luar Palestina. Adapun buat umat Islam di Palestina sendiri, maka hukumnya fardhu 'ain untuk mengusir pada penjajah. Sebab yang terjadi adalah bahwa negeri mereka dilumat habis oleh orang kafir. Maka menjadi kewajiban bagi masing-masing individu di sana untuk angkat senjata memberikan perlawanan. Bahkan harus mempertahankan jengkal-jengkal tanah yang sudah menjadi wakaf buat umat Islam. Buat kita yang tinggal di Indonesia, kewajiban untuk membela perjuangan di sana adalah fardhu kifayah, bukan fardhu 'ain. Sehingga bila oleh pemimpin umat dinilai apa yang dilakukan oleh mujahidin Palestina telah cukup, tidak atau belum diperlukan tentara langsung dari Indonesia, maka jihad di Palestina buat orang Islam di Indonesia, tidaklah menjadi kewajiban yang bersifat orang-orang. Bentuk Jihad Kita Ada banyak hal yang bisa kita lakukan, buat membantu perjuangan saudara kita di Palestina. Di antaranya dengan membantu dari segi dana. Sedikit atau banyaknya bantuan itu, tentu bukan urusan kita. Yang penting kita punya kepedulian untuk membantu, syukur-syukur kalau bisa rutin dan lebih baik lagi kalau besar nilainya. Tapi kalau tidak mampu, yang penting kepedulian kita. Selain itu tentu saja dengan doa yang secara rutin kita panjatkan, baik secara pribadi maupun secara berjamaah. Jangan dianggap enteng masalah doa, sebab Nabi SAW mengatakan bahwa doa adalah senjata orang beriman. Kita juga bisa bantu perjuangan Palestina lewat opini yang kita kembangkan. Sebab musuh kita, para yahudi laknatullah itu, juga menggunakan jurus propaganda untuk memenangkan opini. Alhamdulillah, di negeri kita ini wacana yang berkembang sangat baik. Yaitu orang-orang semua mengutuk yahudi dan membela perjuangan umat Islam Palestina. Tetapi jangan pandang enteng dulu, sebab diam-diam di negeri kita ini tidak sedikit orang-orang yang pro Israel, Yahudi atau Amerika. Kalau pun mulutnya tidak pro Yahudi, tapi belanja yang mereka keluarkan sangat membantu kekuatan dan denyut nadi Yahudi. Misalnya, dari belanja produk-produk produsen tertentu, yang nyata-nyata memang membela atau menjadi donatur buat mereka. Seandainya para ibu rumah tangga di negeri muslim sepakat memboikot, paling tidak ada nilai yang bisa kita sumbangkan. Meski banyak kalangan meragukan keefektifannya, tapi pemboikotan produk Yahudi ini lumayan bisa membuat kerepotan. Sebab ekonomi dan kekuatan Yahudi jadi lumayan goncang akibat berkurangnya pasokan dana. Bentuk kongkrit lainnya adalah mendidik anak-anak kita untuk menjadi ahli di bidangnya. Jangan pandang mereka hari ini, tapi tataplah wajah mereka dan bayangkanlah peran mereka 20 sampai 30 tahun ke depan. Kita berharap dari mereka akan ada yang jadi ahli militer, pembuat senjata berat yang bisa melumpuhkan yahudi, ada yang bisa jadi jenderal, presiden, politikus, tentara dan prajurit handal. Dengan ilmu dan keterampilan yang mereka dapat lewat tangan-tangan kita sekarang, insya Allah suatu hari yahudi-yahudi akan lari tunggang-langgang dikejar-kejar oleh anak-anak kita nanti. Sebab di hari itu, anak-anak kita akan sangat ditakuti oleh para yahudi, karena ilmu mereka jauh melebihi Yahudi. Kekuatan mereka jauh melebihi Yahudi. Nyali mereka jauh melebihi nyali Yahudi. Pendeknya, tugas kita menyiapkan generasi pembasmi Yahudi. Karena, Yahudi tidak pernah berhak untuk berkuasa di dunia ini. Kalau cita-cita itu belum kesampaian hari ini, insya Allah suatu hari nanti, anak-anak kita akan mewujudkan impian kita. Dan itu pasti... Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alakum warahmatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc. |
1. Aqidah |
2. Al-Quran |
3. Hadits |
4. Ushul Fiqih |
5. Thaharah |
6. Shalat |
7. Zakat |
8. Puasa |
9. Haji |
10. Muamalat |
11. Pernikahan |
12. Mawaris |
13. Kuliner |
14. Qurban Aqiqah |
15. Negara |
16. Kontemporer |
17. Wanita |
18. Dakwah |
19. Jinayat |
20. Umum |