![]() |
USTADZ MENJAWAB1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | CariRingkas | Rinci |
Materi Pengajian Jarak Jauh |
PERTANYAAN Assalamu'alaikum Wr. Wb. Pak Ustadz Ahmad, saya adalah salah seorang pembaca setia tulisan Ustadz. Kami sekeluarga tinggal di Abu Dhabi, di sebuah perumahan milik perusahaan pemerintah U.A.E. Alhamdulillah, kami hidup seperti di Indonesia saja karena di sini cukup banyak sekali famili Indonesia, +/- 100 K.K. Begini pak ustadz, setiap Rabu malam (sebelumnya Jum'at malam), biasanya kita mengadakan pengajian rutin yang mana tempat dan penceramah dilaksanakan secara bergiliran. Terkadang kita mengadakan "Tele-taklim" atau mendengar ceramah dari jarak jauh melalui telephone yang disambungkan ke sebuah speaker. Pertanyaan saya, kira-kira materi atau program apa yang kira-kira yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pengajian ini? Biasanya kami melakukan pengajian dengan membaca beberapa ayat suci Al-Qur'an, hadits atau riadhus shalihin, dilanjutkan dengan ceramah atau sharing informasi dan terakhir acara santai (silaturahmi + makan ringan). Demikian pak ustadz, punteun kapanjangan Wassalammu'alaikum Wr. wb. |
JAWABAN Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sebelumnya perkenankan kami mengucapkan selamat kepada anda dan teman-teman di UAE, semoga pengajian dan silaturrahim di antara anda bisa terus berkembang. Pengajian yang anda laksanakan itu memang sangat penting untuk dipertahankan, bahkan seiring dengan berjalannya waktu, perlu ditingkatkan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Yang sudah berjalan itu sudah baik dan perlu dipertahankan. Walau pun kalau ada keinginan ke depan untuk bisa lebih meningkat kualitasnya, tentu merupakan ide yang baik. Masukan dari kami mungkin boleh dipertimbangkan, namun tentu harus disesuaikan dengan keadaan di tempat anda. Beberap masukan dari kami antara lain: 1. Materi yang Terstruktur Sebaiknya setiap pengajian itu memiliki kurikulum (manhaj) yang terstruktur. Hal itu akan memudahkan bagi nara sumber dalam membuat persiapan sebelum memberikan ceramah. Kira-kira mirip kita membuat kurikulum sekolah atau silabus. Juga agar tidak terjadi pengulangan-pengulangan tema. Kalau isi ceramah hanya itu-itu saja, tidak punya arah dan skema ke depan yang baik, bisa saja membuat peserta bosan dan pengajian kehilangan daya tarik. Tentu kurang sehat kalau sebuah pengajian hanya mengandalkan kemampuan penceramah dalam melucu atau berorasi, tetapi tema yang dibawakan tidak pernah meningkat kualitasnya. 2. Evaluasi Pentingnya evaluasi agar kita bisa mengetahui perkembangan pengajran dan pelajaran selama pengajian berlangsung. Evaluasi hasil belajar bisa dilakukan tiap beberapa periode, entah tiap semester atau tiap tahun. Tentu tidak harus seperti ulangan, tetapi kira-kira untuk memastikan bahwa materi yang diberikan selama ini bisa dipahami dan diserap oleh peserta. Bila sistem evaluasi ini disepakati sejak awal, maka diharapkan perhatian dari peserta untuk berkonsentrasi selama penyampaian materi bisa lebih berkualitas. 3. Interaksi Selain kedua hal di atas, sebuah pengajian perlu memberikan solusi-solusi yang bersifat instan dan kontemporer. Jangan sampai materi pengajian dengan kebutuhan peserta pengajian berlainan arah. Untuk itu, di luar kurikulum yang diberikan, sebaiknya diberikan peluang untuk terjadinya diskusi atau tanya jawab interaktif antara nara sumber dengan peserta. Tanya jawab ini perlu diberikan slot waktu, karena banyak fungsinya. Antara lain untuk lebih meruncingkan materi yang telah diberikan, seandainya masih ada hal-hal yang perlu diperjelas. Atau untuk menjawab banyak masalah agama yang sedang trend atau berkembang dewasa ini. 4. Optimalisasi Peran Media Di zaman yang serba canggih ini, urusan belajar jarak jauh sudah bukan kendala lagi. Bill Gates dengan Microsoft-nya berjaya bukan karena OS buatannya dipakai oleh mayoritas pengguna komputer di dunia, namun karena perusahaannya juga menggelar perkuliahan atau trainning untuk tenaga ahli di bidang Windows. Bahkan bersertifikat dan sertifikatnya itu jadi penambah value tersendiri buat syarat diterima seorang karyawan di perkantoran modern. Hebatnya, traning Microsoft itu bisa dilakukan secara online lewat internet, sehingga bisa menjaring ratusan ribu peserta dari seluruh dunia. Tentunya sangat murah dibandingkan harus berangkat langsung ke Amerika. Kalau kalangan non muslim bisa memanfaatkan teknologi IT untuk kepentingan bisnis mereka,mengapa kita tidak bisa memanfaatkannya juga untuk kepentingan Islam dan umatnya? Maka terobosan anda lewat tele-taklim itu merupakan cara yang jita. anda tidak perlu mendatangkan nara sumber jauh dari tanah air, tetapi cukup lewat telepon international saja yang tentunya lebih murah. Demikian semoga bermanfaat, Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc. |
1. Aqidah |
2. Al-Quran |
3. Hadits |
4. Ushul Fiqih |
5. Thaharah |
6. Shalat |
7. Zakat |
8. Puasa |
9. Haji |
10. Muamalat |
11. Pernikahan |
12. Mawaris |
13. Kuliner |
14. Qurban Aqiqah |
15. Negara |
16. Kontemporer |
17. Wanita |
18. Dakwah |
19. Jinayat |
20. Umum |