Ar-rahman (الرحمن) dan juga ar-rahim (الرحيم) sebenarnya punya akar yang sama, yaitu dari akar kata rahima (رحم) dan membentuk menjadi rahmah (الرحمة).
Ketika menjadi ar-rahman, maka ini meruakan bentuk shighah mubalah yang berarti rahmahnya sangat besar atau sangat agung (عظيم الرحمة). Kata ar-rahman berarti belas kasihan, yaitu suatu sifat yang menimbulkan perbuatan memberi nikmat dan karunia.
Jadi, kata ar-rahman berarti "Yang berbuat (memberi) nikmat dan karunia yang banyak".
Kata ar-rahman disebutkan dalam Al-Qur'an 57 kali di berbagai surah, termasuk pada Basmalah di awal surah al-Fatihah tapi tidak termasuk pada Basmalah di awal setiap surah selain al-Fatihah. Kebanyakan ulama menyebutkan bahwa nama ar-Rahman khusus hanya untuk Allah SWT saja dan tidak boleh menamai manusia dengan ar-Rahman.
Ar-Rahim merupakan bentuk shighah mubalaghah juga dari rahmah, dan artinya adalah selalu memberi rahmah (دائم الرحمة). Dan kalau dikaitkan dengan ayat sebelumnya yaitu lafadz rabbul ’alamin menjadi tarhib.
Sebagian ulama menyebutkan bahwa kata ar-rahman lebih tinggi shighah mubalaghahnya dari kata ar-rahim. Abu Ali al-Faris menyebutkan bahwa ar-rahman merupakan lafazh umum untuk semua bentuk rahmah kepada siapa saja, sedangkan ar-rahim adalah bentuk rahmah khusus untuk buat orang mukmin. Dasarnya adalah firman Allah SWT :
وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
Aku itu rahim kepada orang-orang mukmin (QS. Al-Ahzab: 43)
Ibnu al-Anbar dan Az-Zajjah menyebutkan bahwa kata rahman merupakan bahasa Ibrani, sedang kata rahim merupakan bahasa Arab.
Arti ar-rahim adalah "Yang mempunyai sifat belas kasihan dan sifat itu tetap padanya selama-lamanya". Kata ar-rahim disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 95 kali termasuk dalam Basmalah di awal surah al-Fatilah tapi tidak termasuk pada Basmalah di awal setiap surah selain al-Fatihah.
Kata Ar-rahim tersebut terdapat pada surah al-Fatihah, al-Baqarah, Ali 'lmran, an-Nisa', al-Ma'idah, al-An'am, al-A'raf, al-Antal, at-Taubah, Yunus, Hud, Yusuf, Ibrahim, al-hijr, an-Nahl, al-Hajj, an-Nur, asy-Syu'ara', an-Naml, al-Qashash, ar-Rum, as-Sajdah, Saba', Yasin, az-Zumar, Fushshilat, asy-Syu'ara, ad-Dukhan, al-Al-Ahqaf, Al-Hujurat, at-Tur, al-Hadid, al-Mujadilah, al-Hasyr, al-Mumtahannah, at-Tagabun, at-Tahrim, dan al-Muzzammil.
Dalam terjemahan Kementerian Agama RI, ar-rahman diterjemahkan menjadi Maha Pengasih, sedangkan ar-rahim diterjemahkan menjadi Maha Penyayang.
Ini barangkali dikaitkan dengan kekhususan ar-rahim hanya kepada orang mukmin, dimana Allah bukan hanya memberi tapi juga menyayangi. Sedangkan ar-rahman yang sifatnya lebih umum, menunjukkan bahwa meski orang kafir, namun tetap saja Allah memberi juga, meski tidak diiringi rasa sayang.