Jilid : 1 Juz : 1 | Al-Fatihah : 3
Al-Fatihah 1 : 3
Mushaf Madinah | hal. 1 | Mushaf Kemenag RI

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Kemenag RI 2019 :

Yang MahaPengasih lagi Maha Penyayang


Prof. Quraish Shihab :

Ar-Rahman ar-Rahim


Prof. HAMKA :

Mahamurah, Maha Penyayang.



الرحمن

Ar-rahman (الرحمن) dan juga ar-rahim (الرحيم) sebenarnya punya akar yang sama, yaitu dari akar kata rahima (رحم) dan membentuk menjadi rahmah (الرحمة).

Ketika menjadi ar-rahman, maka ini meruakan bentuk shighah mubalah yang berarti rahmahnya sangat besar atau sangat agung (عظيم الرحمة). Kata ar-rahman berarti belas kasihan, yaitu suatu sifat yang menimbulkan perbuatan memberi nikmat dan karunia.

Jadi, kata ar-rahman berarti "Yang berbuat (memberi) nikmat dan karunia yang banyak".

Kata ar-rahman disebutkan dalam Al-Qur'an 57 kali di berbagai surah, termasuk pada Basmalah di awal surah al-Fatihah tapi tidak termasuk pada Basmalah di awal setiap surah selain al-Fatihah. Kebanyakan ulama menyebutkan bahwa nama ar-Rahman khusus hanya untuk Allah SWT saja dan tidak boleh menamai manusia dengan ar-Rahman.

الرحيم

Ar-Rahim merupakan bentuk shighah mubalaghah juga dari rahmah, dan artinya adalah selalu memberi rahmah (دائم الرحمة). Dan kalau dikaitkan dengan ayat sebelumnya yaitu lafadz rabbul ’alamin menjadi tarhib.

Sebagian ulama menyebutkan bahwa kata ar-rahman lebih tinggi shighah mubalaghahnya dari kata ar-rahim. Abu Ali al-Faris menyebutkan bahwa ar-rahman merupakan lafazh umum untuk semua bentuk rahmah kepada siapa saja, sedangkan ar-rahim adalah bentuk rahmah khusus untuk buat orang mukmin. Dasarnya adalah firman Allah SWT :

وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا

Aku itu rahim kepada orang-orang mukmin (QS. Al-Ahzab: 43)

Ibnu al-Anbar dan Az-Zajjah menyebutkan bahwa kata rahman merupakan bahasa Ibrani, sedang kata rahim merupakan bahasa Arab.

Arti ar-rahim adalah "Yang mempunyai sifat belas kasihan dan sifat itu tetap padanya selama-lamanya". Kata ar-rahim disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 95 kali termasuk dalam Basmalah di awal surah al-Fatilah tapi tidak termasuk pada Basmalah di awal setiap surah selain al-Fatihah.

Kata Ar-rahim tersebut terdapat pada surah al-Fatihah, al-Baqarah, Ali 'lmran, an-Nisa', al-Ma'idah, al-An'am, al-A'raf, al-Antal, at-Taubah, Yunus, Hud, Yusuf, Ibrahim, al-hijr, an-Nahl, al-Hajj, an-Nur, asy-Syu'ara', an-Naml, al-Qashash, ar-Rum, as-Sajdah, Saba', Yasin, az-Zumar, Fushshilat, asy-Syu'ara, ad-Dukhan, al-Al-Ahqaf, Al-Hujurat, at-Tur, al-Hadid, al-Mujadilah, al-Hasyr, al-Mumtahannah, at-Tagabun, at-Tahrim, dan al-Muzzammil.

Dalam terjemahan Kementerian Agama RI, ar-rahman diterjemahkan menjadi Maha Pengasih, sedangkan ar-rahim diterjemahkan menjadi Maha Penyayang.

Ini barangkali dikaitkan dengan kekhususan ar-rahim hanya kepada orang mukmin, dimana Allah bukan hanya memberi tapi juga menyayangi. Sedangkan ar-rahman yang sifatnya lebih umum, menunjukkan bahwa meski orang kafir, namun tetap saja Allah memberi juga, meski tidak diiringi rasa sayang.

Al-Fatihah : 3
REFERENSI KITAB TAFSIR
TAHUN 300
Ath-Thabari (w. 310 H), Jami' Al-Bayan fi Ta’wil Ayil-Quran, (Beirut, Muassasatu Ar-Risalah, Cet. 1, 1420 H - 2000M)
Ibnu Abi Hatim Ar-Razi (w. 327 H), Tafsir Al-Quran Al-Azhim, (Saudi Arabia, Maktabah Nizar Mustafa Al-Baz, Cet. 3, 1419 H)
TAHUN 400
At-Tsa’labi (w. 427 H), Al-Kasyfu wa Al-Bayan ‘an Tafsir Al-Quran, (Jeddah, Darut-Tafsir, Cet-1, 1426 H – 2015 M)
Makki bin Abi Thalib (w. 437 H), Al-Hidayah Ila Bulugh An-Nihayah, (Asy-Syariqah, Majmuah Buhuts Al-Kitab wa As-Sunnah, Cet. 1 1429 H - 2008 M)
Al-Mawardi (w. 450 H), An-Nukat wa Al-‘Uyun, (Beirut, Darul-kutub Al-Ilmiyah, Cet. 1)
Al-Wahidi (w. 468 H), Tafsir Al-Basith, (Riyadh, Jamiah Al-Imam Muhammad bin Suud Al-Islamiyah, Cet. 1, 1430 H))
As-Sam’ani, Abu Muzhaffar (w. 498 H), Tafsir Al-Quran, (Riyadh – Darul Wathan, Cet. 1, 1418 H - 1997 M)
TAHUN 500
Al-Baghawi (w. 516 H), Ma’alim At-Tanzil fi Tafsir Al-Quran, (Beirut, Daru Ihya’ At-Turats, Cet. 1, 1420 H)
An-Nasafi (w. 537 H), At-Taysir fi At-Tafsir (Istambul, Daru Al-Lubab li Ad-Dirasat wa Tahqiq At-Turats, Cet. 1, 1440 H-2019)
Az-Zamakhsyari (w. 538 H), Al-Kasysyaf `an Ghawamidhi Haqaiqi At-Tanzil, (Beirut, Darul-kutub Al-Arabi, Cet. 3, 1407 H)
Ibnu 'Athiyah (w. 546 H), Al-Muharrar Al-Wajiz fi Tafsir Al-Kitab Al-Aziz, (Beirut, Darul-kutub Al-Ilmiyah, Cet-1, 1422 H)
Ibnul Jauzi (w. 597 H), Zadul Masir fi Ilmi At-Tafsir, (Beirut, Darul-Kutub Al-Arabi, Cet. 1 thn. 1422 H)
TAHUN 600
Fakhruddin Ar-Razi (w. 606 H), Matafih Al-Ghaib, (Beirut, Daru Ihya’ At-Turats Al-Arabi, Cet. 3, 1420 H)
Al-Baidhawi (w. 675 H), Anwar At-Tanzil wa Asraru At-Ta’wil, (Beirut, Daru Ihya’ At-Turats, Cet.1, 1418 H)
Al-Qurtubi (w. 671 H), Al-Jami' li Ahkam Al-Quran, (Cairo - Darul-Qutub Al-Mishriyah –Cet. III, 1384 H- 1964 M)
TAHUN 700
Ibnu Juzai (w. 741 H), At-Tashil fi 'Uluum At-Tanzil, (Beirut, Darul-Kutub Al-Ilmiyah, Cet-1, 1415 H)
Ibnu Hayyan Al-Andalusi (w. 745 H), Al-Bahru Al-Muhith fi At-Tafsir, (Beirut, Darul-Fikr, Cet1, 1420 H)
Ibnu Katsir (w. 774 H), Tafsir Al-Quran Al-Azhim, (Cairo, Dar Thaibah lin-Nasyr wa at-Tauzi’, Cet. 2, 1420 H – 1999 M)
TAHUN 800
Al-Biqa’i (w. 885 H), Nuzhum Ad-Durar fi Tanasubi Al-Ayah wa As-Suwar, (Cairo, Darul-kutub Al-Islamiyah, Cet. 1)
TAHUN 900
As-Suyuthi (w. 911 H), Ad-Durr Al-Mantsur, (Beirut, Darul-Fikr, Cet. 1)
TAHUN 1.200
Asy-Syaukani (w. 1250 H), Fathul Qadir, (Beirut, Darul Kalim ath-Thayyib, Cet. 1, 1414 H)
Al-Alusi (w. 1270 H), Ruh Al-Ma'ani, (Beirut, Darul-kutub Al-Ilmiyah, Cet. 1, 1415 H)
TAHUN 1.300
Jamaluddin Al-Qasimi (w. 1332 H), Mahasin At-Ta'wil, (Beirut, Darul-Kutub Al-Ilmiyah, Cet. 1 – 1418 H)
Rasyid Ridha (w. 1354 H), Tafsir Al-Manar, (Cairo, Al-Hai'ah Al-Mashriyah Al-'Ammah lil-Kutub. Cet. 1 - 1990 M)
Al-Maraghi (w. 1371 H), Tafsir Al-Maraghi, (Cairo, Maktabah Musthafa Al-Baji Al-Halabi, Cet. 1, 1365 H-1946 H)
Ibnu Asyur (w. 1393 H), At-Tahrir wa At-Tanwir, (Tunis, Darut-Tunisiyah li An-Nasyr, Cet-1, 1984)
TAHUN 1.400
HAMKA (w. 1410 H-1981M), Tafsir Al-Azhar, (Jakarta, Gema Insani, Cet. 5, 1441 H - 2020 M)
Asy-Sya`rawi (w. 1419 H), Tafsir Al-Khawathir, (Cairo, Mathabi` Akbarul Yaum, Cet 1, 1997)
Wahbah Az-Zuhaili (w. 1436 H), Tafsir Al-Munir,(Damaskus, Darul-fikr, Cet. Ke-10, 1430 H-2009H)
Kementerian Agama RI, Al-Qur'an Dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan), (Jakarta, Kementerian Agama RI, 2012)
Prof. Dr. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah : pesan, kesan dan keserasian Al-Quran, (Tangerang, PT. Lentera Hati, 2017)