FIKRAH

Masjid Kok Dikunci?

Masjid Kok Dikunci?

by. Ahmad Zarkasih, Lc
Kebanyakan masjid di sekitaran Jakarta mengunci pintu gerbangnya ketika malam datang. Kenapa harus dilakukan? Bukankah jauh lebih baik kalau dibiarkan terbuka, agar lebih memudahkan orang untuk ibadah?
Awalnya ada teman bbm (Blackberry Message) dari pulau seberang berbagi cerita. Lalu sampailah ceritanya pada gambaran masjid di daerahnya yang menurutnya 'nggak banget lah'. 

"Kamu tahu, bukahkah ada mesjid yang dikunci setelah shalat usai. Takut kecurian gitu".

Lalu saya balas,"Loh justru hampir seluruh masjid di Jakarta seperti itu. Dan ketakutan itu wajar sekali kalau melihat kondisi sekarang!"

Beliau mempertanyakan kenapa tidak adanya saling mempercayai sesama saudara muslim, kenapa harus selalu saling curiga sampai masjid pun dikunci segala. Bagaimana dengan musafir?

Kalimat yang pertama kali terbesit dalam benak saya ketika mendengar ini ialah "Jangan buta dalam beragama. Harus tahu dan mengerti kondisi serta situasi sekitar!"

Jangan asal hanya karena ini ibadah, hanya karena ini sunnah, ada haditsnya kemudian dikerjakan membuta tanpa melihat kondisi dan situasinya. Tapi karena hal itu tidak ada haditsnya atau tidak pernah dikerjakan oleh orang-orang terdahulu kemudian ditinggalkan. Tidak bisa seperti itu. Kita juga harus cerdas sosial dalam beragama.

Harus diingat, syariat agama ini baik dan selamanya baik, bagaimanapun syariat agama ini baik dan tidak ada celah keburukannya. Hanya saja jika dilakukan dengan cara dan kondisi serta waktu yang tidak tepat akan membuat kesan yang negatif.

Bukan syariatnya yang negatif. Tapi kesan yang ditimbulkan akibat syariat itu dikerjakan secara sembrono, akan menghasilkan kesan negatif dari para pemerhatinya. Kita sudah punya banyak contoh tentang itu.

Shalat dengan memakai sendal itu pernah dilakukan di masa Nabi SAW, tapi bisa menjadi musibah kalau dia shalat begitu di masjid yang sudah berkeramik bersih. Dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Kembali ke masalah, menutup masjid di malam hari. Membuka dan membiarkan masjid di malam hari memang baik, artinya membuka pintu bagi mereka yang mau beri'tikaf atau memberikan ruang teduh untuk musafir, seperti tadi dikatakan.

Tapi kita juga tidak bisa menutup mata, bahwa membiarkan masjid terbuka begitu saja di malam akan membuka ruang untuk kemudharatan yang lebih besar juga.

Masjid zaman sekarang berbeda dengan masjid zaman dulu yang hanya hamparan lantai tak berkeramik, bahkan mimbar pun tak ada. Di masjid zaman sekarang,  ada kotak amal yang berisikan uang infaq umat, ada perangkat pengeras suara seperti amplifier, speker, mikrophone dna lainnya, yang harganya tidak bisa dibilang murah.

Kalau masjid dibiarkan terbuka tanpa tidak ada penjaganya, kemungkinan-kemungkinan buruk pasti terjadi. Kita sering dengar kasus pencurian kotak amal di masjid, hilangnya karpet masjid, mikrophone masjid yang tiba-tiba lenyap dan seterusnya.

Apakah kita selalu saling mencurigai?

Kita menyadari itu, tapi kita juga tidak bisa menutup mata, bahwa banyak oknum-oknum yang memang harus diwaspadai. Bukan saling mencurigai, justru ini bagian dari pembelajaran saling mempercayai bagi masyarakat muslim kita yang belum mencapai level masyarakat yg diimpikan.

Jadi kalau masjid tetap dibiarkan terbuka tak terkunci memang baik, tapi ada bahaya yang mengancam. Dalam kaidah fiqih, ada istilah 'daf'u al-mafasid muqaddam 'ala jalbi al-mashalih' (menolak keburukan didahulukan daripada mendatangkan kebaikan).

Artinya, kalau sesuatu jika dikerjakan bukan hanya bisa memberikan kebaikan tapi juga menimbulkan keburukan, maka tidak mengerjakannya lebih baik, guna mengubur keburukan agar tidak muncul, dari pada mengerjakannya tapi ada keburukan yang timbul.

Begitu juga perihal membiarkan masjid terbuka tak terkunci dimalam hari. Ada kebaikannya, akan tetapi keburukannya pun ada dan malah lebih besar.

Belum lagi, kemungkinan orang-orang berandalan atau preman atau mungkin juga orang 'gila', yang menjadikan masjid sebagai tempat nongrong dan akhirnya tidur dengan sebelumnya menabur sampah disitu. Dan bukan tidak mungkin para berandalan itu membawa najis yang bisa mengotori lantai masjid.

Terkait masalah ini, ada pengalaman lucu. Di musholla dekat tempat tinggal penulis, biasanya setelah Shalat Isya berjamaah, mushalla dikunci karena marbotnya harus pulang. Tapi anehnya mushalla tetap bisa diselundup oleh orang tak dikenal.

Posisi tempat shalat Imam diapit oleh dua ruangan, ruangan pengeras suara dan ruangan tempat menyimpan karpet. Setelah shalat subuh, sang imam merasa ada yang gaduh di ruangan samping. Setelah dibuka,  benar saja, ada orang gila yang sedang ketakutan di dalamnya. Rupanya semalam dia menyelundup masuk, entah bagaimana caranya.

Kalau ditanyakan bagaimana dengan nasih musafir kalau masjidnya dikunci, maka jangan bayangkan kalau musafir zaman sekarang itu orang dengan baju lusuh sambil membawa buntelan kain yang dipanggul di pundaknya. Itu musafir zaman dulu, yang keberadaannya sekarang sudah hampir tidak ada kecuali di sinetron dan kisah-kisah dongeng.

Musafir zaman sekarang jelas berbeda. Mereka mayoritas berkendaraan, entah itu kendaraan roda dua atau roda empat. Tempat istirahatnya pun di hotel, motel atau rumah-rumah penginapan kecil. Mereka tidak lagi mencari masjid atau mushalla untuk didiami. Jadi ya kalau masjid mesti dibuka hanya karena alasannya khawatir ada musafir yang datang, benar-benar tidak layak.

Jadi dalam beragama tidak boleh buta, harus lihat situasi dan kondisi sekitar agar penerapan syariahpun tidak salah kaprah.

Wallahu a'lam



Judul lain :

Ulama-ulama Bujang
Ahmad Zarkasih, Lc
Keistimewaan Ilmu Faraidh
Ahmad Zarkasih, Lc
KHI : Kitab Suci Beraroma Kontroversi (bag. 2)
Ahmad Zarkasih, Lc
Ulama Pesanan
Ahmad Zarkasih, Lc
Meng-kecil-kan yang Kecil, Mem-BESAR-kan yang Besar
Ahmad Zarkasih, Lc
Hukum Beli Barang Black Market
Ahmad Zarkasih, Lc
Menulis, Proses Penyelamatan Ilmu
Ahmad Zarkasih, Lc
Pengkhianat Ilmu
Ahmad Zarkasih, Lc
Galaunya Para Ulama
Ahmad Zarkasih, Lc
Buku Fiqih Yang Tidak Fiqih
Ahmad Zarkasih, Lc
Siapa Salah, Siapa Kena Getahnya
Ahmad Zarkasih, Lc
Dokter dan Apoteker
Ahmad Zarkasih, Lc
Masjid Kok Dikunci?
Ahmad Zarkasih, Lc
Matang Sebelum Waktunya
Ahmad Zarkasih, Lc
Ustadz Anonim di Medsoc
Ahmad Zarkasih, Lc
Teka-Teki Fiqih
Ahmad Zarkasih, Lc
Keanehan Hukum Fiqih
Ahmad Zarkasih, Lc
Almarhum Bukan Gelar
Ahmad Zarkasih, Lc
Menyematkan Nama Suami di Belakang Nama Istri
Ahmad Zarkasih, Lc
Dilema Punuk Unta
Ahmad Zarkasih, Lc
Siapa Yang Wajib Puasa Ramadhan?
Ahmad Zarkasih, Lc
Yang Boleh Tidak Berpuasa Ramadhan
Ahmad Zarkasih, Lc
Setan Dibelenggu, Kenapa Masih Ada Yang Maksiat?
Ahmad Zarkasih, Lc
Tarawih 4 Rokaat 1 Salam, Boleh atau Tidak?
Ahmad Zarkasih, Lc
Apakah Ada Istilah "Tajil" Dalam Syariah?
Ahmad Zarkasih, Lc
Makna Jauf (Rongga) Dalam Pengertian Fiqih Puasa
Ahmad Zarkasih, Lc
Hak Cipta Dalam Pandangan Syariah
Ahmad Zarkasih, Lc
Al-Tanaazul (Turun Tahta) Dalam Kajian Fiqih
Ahmad Zarkasih, Lc
Haruskah Beri'tikaf dan Begadang di Malam Lailatul-Qodr
Ahmad Zarkasih, Lc
Pendapat Awam Tidak Masuk Hitungan
Ahmad Zarkasih, Lc
Syubhat Bukan Haram
Ahmad Zarkasih, Lc
Sholat Jumat Tapi Tidak Mendengarkan Khutbah
Ahmad Zarkasih, Lc
Membangun Keluarga Ahli Fiqih
Ahmad Zarkasih, Lc
Ijtihadnya Orang Awam
Ahmad Zarkasih, Lc
Lumbung Tanpa Padi
Ahmad Zarkasih, Lc
Hukum Mengambil Upah Dakwah
Ahmad Zarkasih, Lc
Korupsi Bukan Pencurian, Tak Usah Potong Tangan
Ahmad Zarkasih, Lc
Fatwa, Apakah Wajib Ditaati?
Ahmad Zarkasih, Lc
Mengenal Madzhab-Madzhab Fiqih (Bag. 1)
Ahmad Zarkasih, Lc
Mengenal Madzhab-Madzhab Fiqih (Bag. 2)
Ahmad Zarkasih, Lc
Mengkritisi Slogan Kembali ke Al-Quran dan Sunnah
Ahmad Zarkasih, Lc
Tidak Bersedih Dengan Kematian Ulama Berarti Munafiq?
Ahmad Zarkasih, Lc
Titip Doa
Ahmad Zarkasih, Lc
Jasa Penghulu Nikah Sirri
Ahmad Zarkasih, Lc
Nikah Punya Banyak Hukum
Ahmad Zarkasih, Lc
Sholat di Masjid Yang Ada Kuburannya
Ahmad Zarkasih, Lc
Ilmu Fiqih Bukan Ilmu Sembarang
Ahmad Zarkasih, Lc
Menantang Ulama
Ahmad Zarkasih, Lc
Mayit Diadzab Karena Tangisan Keluarganya, Benarkah?
Ahmad Zarkasih, Lc
Fiqih Dulu dan Sekarang
Ahmad Zarkasih, Lc
Belajar Taqlid dari Ibnu Qudamah
Ahmad Zarkasih, Lc
Adakah Qadha' Sholat?
Ahmad Zarkasih, Lc
Pendapatku Benar Tapi Bisa Jadi Salah
Ahmad Zarkasih, Lc
Bolehkah Muslim Masuk Gereja atau Tempat Ibadah Agama Lain?
Ahmad Zarkasih, Lc
Sepatu Yang Terbuat Dari Kulit Babi
Ahmad Zarkasih, Lc
Kenapa Calo Dilarang, dan Agen Tidak?
Ahmad Zarkasih, Lc
Meninggal Bersama dalam Kecelakaan, Bagaimana Pembagian Warisnya?
Ahmad Zarkasih, Lc
Belajar Bijak dalam Berbeda dari Ulama Salaf
Ahmad Zarkasih, Lc
KHI : Kitab Suci Beraroma Kontroversi
Ahmad Zarkasih, Lc
Beda Level Penyanyi dan Suka Menyanyi
Ahmad Zarkasih, Lc
Ulama Juga Harus Mengerti Sains
Ahmad Zarkasih, Lc
Hukum Yang Punya Sebab
Ahmad Zarkasih, Lc
Gono-Gini Antara Syariah dan Hukum Adat (Bag. 1)
Ahmad Zarkasih, Lc
Gono-Gini Antara Syariah dan Hukum Adat (Bag. 2)
Ahmad Zarkasih, Lc
Jama' Sholat Tanpa Udzur, Bolehkah?
Ahmad Zarkasih, Lc
Mau Jadi Kritikus Madzhab Fiqih
Ahmad Zarkasih, Lc
Bukan Mujtahid Kok Mentarjih?
Ahmad Zarkasih, Lc
Shalat Zuhur Setelah Shalat Jumat
Ahmad Zarkasih, Lc
Mengenal Madzhab-Madzhab Fiqih (Bag. 3)
Ahmad Zarkasih, Lc
Mengenal Madzhab-Madzhab Fiqih (Bag. 4)
Ahmad Zarkasih, Lc
Imam Malik, Hadits Mursal dan Amal Ahli Madinah
Ahmad Zarkasih, Lc
Madzhab Fiqih Zaidiyah
Ahmad Zarkasih, Lc
Professor Harfu Jarr
Ahmad Zarkasih, Lc
Imam Abu Hanifah dan Imam Al-Baqir
Ahmad Zarkasih, Lc
Lawan Tapi Mesra
Ahmad Zarkasih, Lc
Tarjih Antara 2 Hadits Yang Bertentangan
Ahmad Zarkasih, Lc
Mau Ikut Nabi apa Ikut Ulama?
Ahmad Zarkasih, Lc
Jual Beli Kucing, Haramkah?
Ahmad Zarkasih, Lc
Merubah Kelamin, Bagaimana Jatah Warisnya?
Ahmad Zarkasih, Lc
Kanibalisasi Madzhab
Ahmad Zarkasih, Lc
Semangat Ramadhan Harus Dengan Ilmu
Ahmad Zarkasih, Lc
Niat Berbuat Buruk Tidak Terhitung Dosa, Benarkah?
Ahmad Zarkasih, Lc
Apakah Kita Cinta Nabi?
Ahmad Zarkasih, Lc
Miskin Ilmu Jago Ngambek
Ahmad Zarkasih, Lc
Kenapa Sahabat Melakukan Dosa, Padahal Mereka Generasi Terbaik?
Ahmad Zarkasih, Lc
Puasa Syawal Hukumnya Makruh, Benarkah?
Ahmad Zarkasih, Lc
Kawin Paksa, Masih Zaman?
Ahmad Zarkasih, Lc
Kufu', Syarat Sah Nikah?
Ahmad Zarkasih, Lc
Shalat untuk Menghormati Waktu, Apa dan Bagaimana?
Ahmad Zarkasih, Lc
Tidak Tahu Sok Tahu, Tahu Tapi Belagu
Ahmad Zarkasih, Lc
Satu Kampung Hanya Boleh Ada Satu Jumat, Begitukah?
Ahmad Zarkasih, Lc
Mana Yang Boleh dan Tidak Boleh Berbeda
Ahmad Zarkasih, Lc
Nabi Tidak Mengerjakan, Berarti Itu Haram?
Ahmad Zarkasih, Lc
Bersiwak di Masjid Hukumnya Makruh
Ahmad Zarkasih, Lc
Banci Jadi Imam, Boleh?
Ahmad Zarkasih, Lc
Ternyata, Shalat Wajib Hanya Satu!
Ahmad Zarkasih, Lc
Berguru Kepada Mesin Pencari Gugel
Ahmad Zarkasih, Lc
Belajar Fiqih itu Santai
Ahmad Zarkasih, Lc
Lebih Utama Tidak Berbeda
Ahmad Zarkasih, Lc
Nabi SAW Tidak Anti Kepada Non-Muslim
Ahmad Zarkasih, Lc
Muslim itu Yang Baik Sosialnya, Bukan Hanya Yang Rajin Ibadah
Ahmad Zarkasih, Lc
Dilema 'Mujtahid' Kekinian
Ahmad Zarkasih, Lc
Kalau Ada Pertanyaan 'Mana Dalil?'
Ahmad Zarkasih, Lc
Wajah Santun Dakwah Nabi Muhammad
Ahmad Zarkasih, Lc
Mampu atau Tidak Berkurban? Ini Standarnya
Ahmad Zarkasih, Lc
Kalau Awam Boleh Ijtihad
Ahmad Zarkasih, Lc
Jadwal Shalat DKI Jakarta 29-4-2024
Subuh 04:35 | Zhuhur 11:52 | Ashar 15:13 | Maghrib 17:51 | Isya 19:00 | [Lengkap]

Rumah Fiqih Indonesia
www.rumahfiqih.com
Jl. Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940
Copyright © by Rumah Fiqih Indonesia