< 43 | Halaman 44 | 45 >

[2] Al-Baqarah : 260 (وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِ)

1. Makna Per Kata
2. Terjemah
Kemenag RI 2019 : (Ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Dia (Allah) berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang.” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu, ambillah empat ekor burung, lalu dekatkanlah kepadamu (potong-potonglah). Kemudian, letakkanlah di atas setiap bukit satu bagian dari tiap-tiap burung. Selanjutnya, panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.81)
Prof. Quraish Shihab : Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Tuhan Pemeliharaku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan yang mati!” Dia berfirman: “Belum percayakah engkau?” (Nabi Ibrahim as.) menjawab: “Aku telah percaya, tetapi supaya hatiku mantap.” Dia berfirman: “(Kalau demikian), maka ambillah empat ekor unggas, lalu dekatkan mereka kepadamu kemudian cincanglah mereka. Lalu, lemparkan di atas setiap bukit (satu) bagian darinya, kemudian panggillah mereka, (niscaya) mereka datang kepadamu dengan segera. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana.
HAMKA : Dan ingatlah tatkala berkata Ibrahim, "Ya, Tuhanku! Perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang yang telah mati." Berfirman Dia, "Apakah engkau tidak percaya?" Berkata dia, "Sekali-kali bukan begitu, tetapi untuk menetapkan hatiku." Berfirman Dia, "Kalau begitu, ambillah empat ekor burung dan jinakkan lah dia kepada dirimu kemudian letakkanlah di atas tiap-tiap gunung darinya sebagian-sebagian, kemudian itu panggillah mereka, niscaya mereka akan datang kepada engkau dengan segera.' Dan ketahuilah bahwasanya Allah adalah Mahagagah, lagi Mahabijaksana.
3. Tafsir
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

[2] Al-Baqarah : 261 (مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِي)

1. Makna Per Kata
2. Terjemah
Kemenag RI 2019 : Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.
Prof. Quraish Shihab : Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir seratus biji. Allah (terus-menerus) melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya), lagi Maha Mengetahui.
HAMKA : Perumpamaan orang-orang yang mem belanjakan harta benda mereka pada jalan Allah adalah laksana satu biji menumbuhkan tujuh arai; pada tiap-tiap satu arai ada seratus biji. Dan, Allah akan menggandakan (pahala) kepada barang siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah adalah Mahaluas, lagi Mengetahui.
3. Tafsir
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

[2] Al-Baqarah : 262 (الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّ)

1. Makna Per Kata
2. Terjemah
Kemenag RI 2019 : Orang-orang yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang mereka infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), bagi mereka pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih.
Prof. Quraish Shihab : Orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya dengan menyebut-nyebut pemberiannya, dan tidak (pula) menyakiti (perasaan si penerima), bagi mereka ganjaran mereka di sisi Tuhan Pemelihara mereka. Tidak ada rasa takut menimpa mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
HAMKA : Orang-orang yang membelanjakan harta benda mereka pada jalan Allah kemudian itu tidak mereka iringkan apa yang telah mereka belanjakan itu dengan membangkit-bangkit dan tidak dengan menyakiti; untuk mereka pahala di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada ketakutan atas mereka dan tidaklah mereka akan berduka cita.
3. Tafsir
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى ۙ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

[2] Al-Baqarah : 263 (قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَ)

1. Makna Per Kata
2. Terjemah
Kemenag RI 2019 : Perkataan yang baik dan pemberian maaf itu lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
Prof. Quraish Shihab : Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya, lagi Maha Penyantun.
HAMKA : Suatu kata-kata yang patut dan menutup ( rahasia) lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan menyakiti; dan Allah adalah Mahakaya, lagi Mahasabar.
3. Tafsir
قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى ۗ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ

[2] Al-Baqarah : 264 (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَا)

1. Makna Per Kata
2. Terjemah
Kemenag RI 2019 : Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu licin yang di atasnya ada debu, lalu batu itu diguyur hujan lebat sehingga tinggallah (batu) itu licin kembali. Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir.
Prof. Quraish Shihab : Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menghapus (ganjaran) sedekah-sedekah kamu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ingin dilihat manusia (pamrih) dan dia tidak beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Maka, (keadaan orang itu) adalah seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, lalu (batu itu) ditimpa hujan lebat, maka menjadilah ia bersih (tidak bertanah/berdebu). Mereka tidak menguasai sesuatu (pun) dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir.
HAMKA : Wahai, orang-orang yang beriman! Jangan lah kamu rusakkan sedekah kamu dengan mem bangkit-bangkit dan menyakiti, sebagaimana orang yang membelanjakan hartanya dalam ke adaan riya terhadap manusia, dan tidak dia ber iman kepada Allah dan Hari Kemudian. Perumpa maan orang ini adalah laksana satu batu tandus yang di atasnya ada tanah-debu, lalu dia ditimpa oleh hujan lebat maka jadilah dia Hein. Tidak lah mereka berdaya sesuatu pun atas apa yang telah mereka usahakan itu. Dan, Allah tidaklah memberfkan petunjuk kepada orang yang kafir.
3. Tafsir
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
< 43 | 44 | 45 >