JILID 1 - JUZ 1-A

Hal. 1

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Kemenag RI 2019: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (QS. 1 : 1)
Prof. Quraish Shihab:

Dengan nama Allah Yang Maha Rahman Rahim


HAMKA:

Dengan nama Allah, Yang Mahamurah, Maha Penyayang.

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Kemenag RI 2019: Segala puji bagi Allah, Tuhan ) semesta alam (QS. 1 : 2)
Prof. Quraish Shihab:

Segala puji hanya bagi Allah pemelihara seluruh alam.


HAMKA:

Dan Kami katakan, "Pukullah olehmu dengan sebagian daripadanya!" Demikianlah Allah menghidupkan yang telah mati dan memperlihatkan ayat-ayat-Nya, supaya kamu berpikir.

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Kemenag RI 2019: Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, (QS. 1 : 3)
Prof. Quraish Shihab:

Ar-Rahman ar-Rahim


HAMKA:

Mahamurah, Maha Penyayang.

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

Kemenag RI 2019: Pemilik hari Pembalasan. ) (QS. 1 : 4)
Prof. Quraish Shihab:

Pemilik hari Pembalasan


HAMKA:

Yang Mempunyai Hari Pembalasan.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Kemenag RI 2019: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (QS. 1 : 5)
Prof. Quraish Shihab:

Hanya kepada-Mu Kami mengabdi dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.


HAMKA:

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau saja kami memohon pertolongan

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Kemenag RI 2019: Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, ) (QS. 1 : 6)
Prof. Quraish Shihab:

Bimbing (antar)lah kami (memasuki) jalan lebar dan luas.


HAMKA:

Tunjukilah kami jalan yang lurus.

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Kemenag RI 2019: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat. (QS. 1 : 7)
Prof. Quraish Shihab:

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.


HAMKA:

Jalan orang-orang yang telah Engkau karuniai nikmat atas mereka; bukan Galan) orang-orang yang telah dimurkai atas mereka dan bukan jalan orang-orang yang sesat.

Hal. 2

الم

Kemenag RI 2019: Alif Laam Miim (QS. 2 : 1)
Prof. Quraish Shihab: Alif Laam Miim
HAMKA: Alif Laam Miim

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Kemenag RI 2019: Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, (QS. 2 : 2)
Prof. Quraish Shihab: Itulah al-Kitab (al-Quran), tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.
HAMKA: Inilah Kitab itu; tidak ada sebatang keraguan padanya; satu petunjuk bagi orang-orang yang hendak bertakwa.

الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Kemenag RI 2019: (yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, (QS. 2 : 3)
Prof. Quraish Shihab: (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang melaksanakan shalat secara berkesinambungan dan yang menafkahkan sebagian (rezeki) yang Kami anugerahkan kepada mereka,
HAMKA: Mereka yang percaya pada yang gaib, dan mereka yang mendirikan shalat, dan dari apa yang Kami, anugerahkan kepada mereka, mereka dermakan.

وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

Kemenag RI 2019: dan mereka yang beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat. (QS. 2 : 4)
Prof. Quraish Shihab: dan mereka yang beriman kepada apa (al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad saw.) dan apa yang telah diturunkan sebelumnya, serta tentang (kehidupan) akhirat mereka yakin.
HAMKA: Dan orang-orang yang percaya kepada apa yang diturunkan kepada engkau. Dan kepada akhirat mereka yakin

أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Kemenag RI 2019: Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 2 : 5)
Prof. Quraish Shihab: Mereka itulah yang berada di atas petunjuk dari Tuhan Pemelihara mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
HAMKA: Mereka itulah yang berada atas petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beroleh kejayaan.
Hal. 3

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

Kemenag RI 2019: Sesungguhnya orang-orang yang kufur itu sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (QS. 2 : 6)
Prof. Quraish Shihab: Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad saw.) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
HAMKA: Sesungguhnya, orang-orang yang tidak mau percaya, sama saja atas mereka, apakah engkau beri peringatan kepada mereka, ataupun tidak engkau beri peringatan, tetapi mereka tidaklah akan percaya.

خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Kemenag RI 2019: Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. ) Pada penglihatan mereka ada penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat. (QS. 2 : 7)
Prof. Quraish Shihab:

Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada penutup. Dan bagi mereka azab yang sangat besar.


HAMKA:

Telah dimeterai oleh Allah atas hati mereka dan atas pendengaran mereka, dan atas penglihatan mereka ada penutup; dan bagi mereka adalah adzab yang besar.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ

Kemenag RI 2019: Di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari Akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang mukmin. (QS. 2 : 8)
Prof. Quraish Shihab: Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami telah beriman kepada Allah dan kepada Hari Kemudian,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang mukmin.
HAMKA: Dan sebagian dari manusia ada yang berkata, "Kami percaya kepada Allah dan Hari Kemudian," padahal tidaklah mereka itu orang-orang yang beriman.

يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ

Kemenag RI 2019: Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. (QS. 2 : 9)
Prof. Quraish Shihab: Mereka bermaksud dengan sungguh-sungguh menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri, sedangkan mereka tidak menyadari.
HAMKA: Hendak mereka coba memperdayakan Allah dan orang-orang yang beriman, padahal tidak yang mereka perdayakan, kecuali diri mereka sendiri, dan tidaklah mereka rasakan.

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

Kemenag RI 2019: Dalam hati mereka ada penyakit, ) lalu Allah menambah penyakitnya dan mereka mendapat azab yang sangat pedih karena mereka selalu berdusta. (QS. 2 : 10)
Prof. Quraish Shihab:

Dalam hati mereka (ada) penyakit, maka Allah menambah (penyebab) penyakit mereka; dan bagi mereka siksa yang sangat pedih, disebabkan mereka dahulu selalu berdusta.


HAMKA:

Di dalam hati mereka ada penyakit maka menambahlah Allah akan penyakit {lain). Dan, untuk mereka adalah adzab yang pedih dari sebab mereka telah berdusta.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ

Kemenag RI 2019: Apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi,” ) mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.” (QS. 2 : 11)
Prof. Quraish Shihab: Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di bumi,” mereka menjawab: “Sesungguhnya hanya kami-lah orang-orang yang selalu melakukan kebaikan dan perbaikan.”
HAMKA: Dan, apabila dikatakan kepada mereka, "Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi." Mereka menjawab, "Tidak lain kerja kami hanyalah berbuat perbaikan."

أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ لَا يَشْعُرُونَ

Kemenag RI 2019: Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari. (QS. 2 : 12)
Prof. Quraish Shihab: Ingatlah, sesungguhnya mereka, (dan hanya) mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.
HAMKA: Ketahuilah bahwa sesungguhnyalah mereka itu perusak-perusak, tetapi mereka tidak sadar.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَٰكِنْ لَا يَعْلَمُونَ

Kemenag RI 2019: Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman,” mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang picik akalnya itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang picik akalnya, tetapi mereka tidak tahu. (QS. 2 : 13)
Prof. Quraish Shihab: Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang yang lain telah beriman,” mereka menjawab: “Akankah kami beriman sebagaimana orang-orang yang picik akalnya telah beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka, (dan hanya) mereka itulah orang-orang yang picik, tetapi mereka tidak mengetahui.
HAMKA: Dan apabila dikatakan orang kepada mereka, "Berimanlah sebagaimana telah beriman manusia (lain)." Mereka menjawab, "Apakah kami akan beriman sebagaimana berimannya orang-orang yang bodoh-bodoh itu?" Ketahuilah, sesungguhnya mereka itulah yang bodoh-bodoh, tetapi mereka tidak tahu.

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ

Kemenag RI 2019: Apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Akan tetapi apabila mereka menyendiri dengan setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya pengolok-olok.” (QS. 2 : 14)
Prof. Quraish Shihab: Dan apabila mereka berjumpa (dengan) orang-orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Dan apabila mereka pergi menyendiri dengan setan-setan mereka, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami bersama kamu, sesungguhnya kami hanyalah pengolok-olok.”
HAMKA: Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, "Kami ini telah beriman," dan apabila mereka telah sendiri dengan setan-setan mereka, mereka katakan, "Sesungguhnya, kami adalah ( tetap) bersama kamu, kami ini hanyalah mengolok-olokkan mereka itu.

اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ

Kemenag RI 2019: Allah akan memperolok-olokkan dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan. (QS. 2 : 15)
Prof. Quraish Shihab: Allah memperolok-olok mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
HAMKA: Allah memperolok-olok mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ

Kemenag RI 2019: Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka, tidaklah beruntung perniagaannya dan mereka bukanlah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. (QS. 2 : 16)
Prof. Quraish Shihab: Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan bukanlah mereka orang-orang yang mendapat petunjuk.
HAMKA: Mereka itulah orang-orang yang telah membeli kesesatan dengan petunjuk; sebab itu, tidaklah berlaba perniagaan mereka dan tidaklah mereka dapat pimpinan.
Hal. 4

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ

Kemenag RI 2019: Perumpamaan mereka seperti orang yang menyalakan api. Setelah (api itu) menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. (QS. 2 : 17)
Prof. Quraish Shihab: Keadaan (yang sungguh mengherankan dari) mereka adalah seperti keadaan (yang aneh dari) seorang yang menyalakan api, maka setelah (api itu) menerangi apa yang di sekelilingnya, Allah membawa pergi cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan-kegelapan, (sehingga) mereka tidak (dapat) melihat.
HAMKA: Perumpamaan mereka adalah laksana orang yang menyalakan api; maka, tatkala api itu menerangi apa yang di sekelilingnya, dihilangkan Allah-lah cahaya mereka, dan Dia biarkan mereka di dalam gelap gulita tidak melihat.

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ

Kemenag RI 2019: (Mereka) tuli, bisu, lagi buta, sehingga mereka tidak dapat kembali. (QS. 2 : 18)
Prof. Quraish Shihab: Tuli, bisu, buta, maka tidaklah mereka kembali (insaf dan menyadari kesesatan mereka).
HAMKA: Tuli, lagi bisu, lagi buta

أَوْ كَصَيِّبٍ مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ مِنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ ۚ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ

Kemenag RI 2019: Atau, seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit yang disertai berbagai kegelapan, petir, dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya (untuk menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir. ) (QS. 2 : 19)
Prof. Quraish Shihab: Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbatkan jari-jari mereka ke dalam telinga mereka, karena (mendengar suara) petir-petir, (sebab) takut pada kematian. Padahal Allah meliputi orang-orang kafir (sehingga mereka tidak dapat menghindar).
HAMKA: Atau, seperti hujan lebat darl langit, yang padanya ada gelap gulita, guruh dan kilat. Mereka sumbatkan jari mereka ke dalam telinga mereka dari (mendengar) suara petir, takut mati. Namun, Allah mengepung orang-orang yang kafir.

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ ۖ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Kemenag RI 2019: Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu. Apabila gelap menerpa mereka, mereka berdiri (tidak bergerak). Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia menghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 2 : 20)
Prof. Quraish Shihab: Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari mereka, mereka berjalan di bawahnya (sinar itu), dan apabila gelap menimpa mereka, mereka berdiri (tidak bergerak). Dan jika seandainya Allah menghendaki, pasti Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
HAMKA:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Kemenag RI 2019: Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. 2 : 21)
Prof. Quraish Shihab: Hai seluruh manusia! Sembahlah Tuhan Pemelihara kamu Yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, supaya kamu bertakwa.
HAMKA: Wahai, manusia! Sembahlah olehmu akan Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, supaya kamu terpelihara.

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Kemenag RI 2019: (Dialah) yang menjadikan bagimu bumi (sebagai) hamparan dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untuk kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. 2 : 22)
Prof. Quraish Shihab: (Dia-lah) Yang menjadikan bumi (sebagai) hamparan bagi kamu dan langit (sebagai) atap, dan Dia menurunkan sebagian air dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan (air) itu (sebagian) buah-buahan sebagai bagian rezeki untuk kamu karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, sedangkan kamu mengetahui.
HAMKA: Yang telah menjadikan untuk kamu akan bumi jadi hamparan dan langit sebagai bangunan, dan diturunkan-Nya air dari langit maka keluarlah dengan sebabnya buah-buahan, rezeki bagi kamu; maka, janganlah kamu adakan bagi Allah sekutu-sekutu, padahal kamu mengetahui.

وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Kemenag RI 2019: Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang apa (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad), buatlah satu surah yang semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (QS. 2 : 23)
Prof. Quraish Shihab: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang apa (al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad saw.), maka buatlah satu surah (saja) yang semisal dengannya dan panggillah para saksi kamu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
HAMKA: Dan, jika adalah kamu dalam keraguan dari hal apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami maka datangkanlah sebuah surah yang sebanding dengan dia dan panggillah saksi-saksi kamu selain dari Allah itu jika kamu orang yang benar.

فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

Kemenag RI 2019: Jika kamu tidak (mampu) membuat(-nya) dan (pasti) kamu tidak akan (mampu) membuat(-nya), takutlah pada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir. (QS. 2 : 24)
Prof. Quraish Shihab: Maka, jika kamu tidak dapat membuat-(nya) dan (pasti) kamu tidak akan dapat membuat-(nya), maka peliharalah dirimu (dari) neraka yang bahan bakarnya (adalah) manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
HAMKA: Maka, jika kamu tidak dapat membuat, dan sekali-kali kamu tidak akan dapat membuat, takutlah kamu kepada neraka yang penyalaannya ialah manusia dan batu, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.
Hal. 5

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Kemenag RI 2019: Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya. (QS. 2 : 25)
Prof. Quraish Shihab: Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa bagi mereka surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap mereka diberi rezeki berupa buah-buahan darinya (surga-surga itu), mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu (di dunia).” Dan mereka diberi (buah-buahan) yang serupa (tetapi tidak sama dengan yang di dunia) dan untuk mereka di dalamnya ada (juga) pasangan-pasangan yang disucikan/ dan mereka kekal di dalamnya.
HAMKA: Dan, gembirakanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwasanya untuk mereka adalah surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tiap-tiap kali diberikan kepada mereka suatu pemberian dari semacam buah-buahan. Mereka berkata, "lnilah yang telah dijanjikan kepada kita dari dahulu. Dan, diberikan kepada mereka akan dia yang serupa, dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka akan kekal di dalamnya.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ

Kemenag RI 2019: Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil daripada itu. ) Adapun orang-orang yang beriman mengetahui bahwa itu kebenaran dari Tuhannya. Akan tetapi, orang-orang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang disesatkan-Nya. ) Dengan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Namun, tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu, selain orang-orang fasik, ) (QS. 2 : 26)
Prof. Quraish Shihab: Sesungguhnya Allah tidak malu membuat perumpamaan (berupa) kutu atau yang melebihinya (kecil atau besar). Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka mengetahui (dengan pasti) bahwasanya (perumpamaan itu) adalah haq (kebenaran yang sempurna) dari Tuhan Pemelihara mereka, tetapi orang-orang yang kafir mengatakan: "Apakah yang dikehendaki Allah dengan ini sebagai satu perumpamaan?” Dengannya (perumpamaan itu) banyak (orang) yang disesatkan-Nya (karena tidak mau mengerti dan dengannya (pula) banyak (orang) yang diberi-Nya petunjuk (berdasarkan kemauan dan kecenderungan masing-masing). Dan tidak ada yang disesatkan-Nya (dengan perumpamaan itu) kecuali orang-orang fasik (keluar dari ketaatan kepada Allah swt.).
HAMKA: Sesungguhnya, Allah tidaklah malu membuat perumpamaan apa saja; nyamuk atau yang lebih kecil darinya. Maka, adapun orang-orang yang beriman mengetahui bahwasanya itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan, adapun orang-orang yang kafir, berkatalah mereka, "Apa yang dikehendaki Allah dengan perumpamaan begini?" Tersesatlah dengan sebabnya kebanyakan manusia dan mendapat petunjuk dengan sebabnya kebanyakan. Dan, tidaklah akan tersesat dengan dia, melainkan orang-orang yang fasik.

الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Kemenag RI 2019: (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan (silaturahmi), dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. (QS. 2 : 27)
Prof. Quraish Shihab: (Mereka itu adalah) orang-orang yang mengurai (membatalkan dan melanggar) perjanjian Allah sesudah perjanjian itu diikat teguh, dan (selalu) memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya (yakni hubungan silaturrahim) dan (terus menerus) membuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
HAMKA: (Yaitu) orang-orang yang memecahkan janji Allah sesudah diteguhkan dia, dan mereka putuskan apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan merusak mereka di bumi. Mereka itulah orang orang yang merugi.

كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Kemenag RI 2019: Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan? (QS. 2 : 28)
Prof. Quraish Shihab: Bagaimana kamu tenis menerus kafir kepada Allah, padahal kamu sebelumnya mati, kemudian Dia menghidupkan kamu (di bumi), kemudian Dia mematikan (mencabut nyawa) kamu, kemudian Dia menghidupkan kamu (kembali di alam Barzakh. kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan (untuk diperhitungkan amal perbuatan kamu selama hidup di dunia).
HAMKA: Bagaimana kamu hendak kufur kepada Allah, padahal adalah kamu mati, lalu dihidupkan-Nya kamu, kemudian Dia matikan kamu, kemudian Dia hidupkan; kemudian kepada-Nyalah kamu akan kembali.

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Kemenag RI 2019: Dialah (Allah) yang menciptakan segala yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. ) Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 2 : 29)
Prof. Quraish Shihab: Dia-lah Yang menciptakan segala yang ada di bumi untuk kamu, kemudian Dia berkehendak (menciptakan) langit lalu Dia menjadikannya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
HAMKA: Dialah yang telah menjadikan untuk kamu apa di bumi ini sekaliannya. Kemudian, menghadaplah Dia ke langit, lalu Dia jadikan dia tujuh langit, dan Dia terhadap tiap-tiap sesuatu adalah Mahatahu.
Hal. 6

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah ) di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. 2 : 30)
Prof. Quraish Shihab: (Ingatlah), ketika Tuhan Pemelihara kau berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan satu khalifah di bumi." Mereka (para malaikat) berkata: `Apakah Engkau hendak menjadikan di (bumi) .siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami (selalu) bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan Mu? Dia berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
HAMKA: Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat, "Sesungguhnya, Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah." Berkata mereka, "Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalamnya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau?" Dia berkata, "Sesungguhnya, Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Kemenag RI 2019: Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!” (QS. 2 : 31)
Prof. Quraish Shihab: Dia mengajarkan Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat. lalu berfirman: `Sebutkan lah kepada-Ku nama (benda benda) itu jika kamu orang-orang yang benar."
HAMKA: Dan telah diajarkan-Nya kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian Dia kemukakan semua kepada Malaikat, lalu Dia berkata, "Beritakanlah kepada-Ku nama-nama itu semua, jika adalah kamu makhluk-makhluk yang benar."

قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

Kemenag RI 2019: Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau. Tidak ada pengetahuan bagi kami, selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. 2 : 32)
Prof. Quraish Shihab: Mereka (para malaikat) menjawab; “Mahasuci Engkau. tidak ada pengetahuan bagi kami selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkau, (dan hanya) Engkau Yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana."
HAMKA: Mereka menjawab, "Mahasuci Engkau! Tidak ada pengetahuan bagi kami, kecuali yang Engkau ajarkan kepada kami. Karena sesungguhnya Engkaulah Yang Mahatahu, lagi Mahabijaksana."

قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ ۖ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ

Kemenag RI 2019: Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam, beri tahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu!” Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-nama itu, Dia berfirman, “Bukankah telah Kukatakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang selalu kamu sembunyikan?” (QS. 2 : 33)
Prof. Quraish Shihab: Dia berfirman: “Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama (benda-benda) ini" Maka, setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama (benda-benda) itu. Dia berfirman: Bukankah sudah Kukatakan kepada kamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang telah kamu sembunyikan?`
HAMKA: Berfirman Dia, "Wahai, Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu semuanya!" Maka tatkala telah diberitahukannya kepada mereka nama-nama itu semua, berfirmanlah Dia, "Bukankah telah Aku katakan kepada kamu bahwa sesungguhnya Aku lebih mengetahui rahasia semua langit dan bumi, dan lebih Aku ketahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis. ) Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir. (QS. 2 : 34)
Prof. Quraish Shihab: Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman kepada para malaikat; “Sujudlah kepada Adam`" maka mereka segera bersujud, tetapi Iblis enggan dan angkuh. Dan ia termasuk (golongan) orang-orang kafir."
HAMKA: Dan (ingatlah) tatkala Kami berkata kepada Malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Maka sujudlah mereka, kecuali lblis, enggan dia dan menyombong, karena adalah dia dari golongan makhluk yang kafir.

وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ

Kemenag RI 2019: Kami berfirman, “Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu, dan janganlah kamu dekati pohon ini, ) sehingga kamu termasuk orang-orang zalim!” ) (QS. 2 : 35)
Prof. Quraish Shihab: Dan Kami berfirman: “Wahai Adam! Diamilah olehmu dan istrimu surga lini: dan m.ikanlah darinya yang banyak, lagi baik, di mana dan kapan saja kamu betdua kehendaki, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, sehingga menyebabkan kamu berdua termasuk orang-orang zalim.
HAMKA: Dan berfirman Kami, "Wahai, Adam! Tinggallah engkau dan istri engkau di taman ini, dan makanlah berdua daripadanya dengan senang sesuka-sukamu berdua, dan janganlah kedua kamu mendekat ke pohon ini, karena (kalau mendekat) akan jadilah kamu berdua dari orang yang aniaya.

فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ

Kemenag RI 2019: Lalu, setan menggelincirkan keduanya darinya ) sehingga keduanya dikeluarkan dari segala kenikmatan ketika keduanya ada di sana (surga). Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.” (QS. 2 : 36)
Prof. Quraish Shihab: Maka keduanya digelincirkan oleh setan karenanya, maka keduanya dikeluarkan dari keadaan mereka berdua semula dari Kami berfirman: "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman (sementara) dl bumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."
HAMKA: Maka, digelincirkanlah keduanya oleh setan dari (larangan) itu, dikeluarkannyalah keduanya dari keadaan yang sudah ada mereka padanya. Dan berkatalah Kami, "Turunlah kamu! Dalam keadaan yang setengah kamu terhadap yang setengah bermusuh-musuhan dan untuk kamu di bumi adalah tempat ketetapan dan bekal, sehingga sampai satu masa."

فَتَلَقَّىٰ آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Kemenag RI 2019: Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat ) dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (QS. 2 : 37)
Prof. Quraish Shihab: Maka, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhan Pemeliharanya, maka Dia (Allah swt.) kembali (dengan mencurahkan rahmat dan pengampunan) kepadanya. Sesungguhnya Dia, (dan hanya) Dia Yang Maha Penerima taubat, lagi Maha Pengasih.
HAMKA: Setelah itu, menerimalah Adam dari Tuhannya beberapa kalimat, maka diampuni-Nya akan dia; sesungguhnya Dia adalah Pemberi ampun, lagi Maha Penyayang.
Hal. 7

قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Kemenag RI 2019: Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Lalu, jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, siapa saja yang mengikuti petunjuk-Ku tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati.” (QS. 2 : 38)
Prof. Quraish Shihab: Kami berfirman: “Turunlah kamu semua darinya (surga itu)! Lalu jika datang petunjuk-Ku kepada kamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, (niscaya) tidak ada rasa takut menimpa mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
HAMKA: Kami firmankan, "Turunlah kamu sekalian dari (taman) ini, kemudian jika ada datang pada kamu satu petunjuk dariKu, maka barangsiapa yang menuruti petunjuk-Ku itu, tidaklah ada ketakutan atas mereka dan tidaklah mereka akan berduka cita.

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Kemenag RI 2019: (Sementara itu,) orang-orang yang mengingkari dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. (QS. 2 : 39)
Prof. Quraish Shihab: Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat (tanda-tanda keagungan dan kekuasaan) Kami, mereka itulah para penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
HAMKA: Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan kepada ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni penghuni neraka, yang mereka di dalamnya akan kekal.

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ

Kemenag RI 2019: Wahai Bani Israil, ) ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan penuhilah janjimu kepada-Ku, ) niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu. Hanya kepada-Ku hendaknya kamu takut. (QS. 2 : 40)
Prof. Quraish Shihab: Hai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepada kamu, dan penuhilah janji kamu kepada-Ku, (niscaya) Aku penuhi janji-Ku kepada kamu; dan hanya kepada Aku-lah hendaknya kamu takut.
HAMKA: Wahai, Bani lsrail! lngatlah nikmat-Ku yang telah Aku karuniakan kepada kamu dan penuhilah janjimu, agar Aku penuhi (pula) janjiKu, dan semata-mata kepada-Ku sajalah kamu takut.

وَآمِنُوا بِمَا أَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ وَلَا تَكُونُوا أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ ۖ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ

Kemenag RI 2019: Berimanlah kamu kepada apa (Al-Qur’an) yang telah Aku turunkan sebagai pembenar bagi apa yang ada pada kamu (Taurat) dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya. Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga murah dan bertakwalah hanya kepada-Ku. (QS. 2 : 41)
Prof. Quraish Shihab: Dan berimanlah kepada apa yang telah Aku turunkan (al-Qur’an), yang membenarkan apa yang ada pada kamu dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, serta janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit, dan hanya kepada Aku-lah hendaknya kamu bertakwa.
HAMKA: Dan, percayalah kepada apa yang Aku turunkan, yang bersetuju dengan apa yang ada sertamu, dan janganlah kamu jadi orang yang mula sekali mengufurinya. Dan, janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit dan semata-mata kepada-Ku sajalah kamu bertakwa.

وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Kemenag RI 2019: Janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan ) dan (jangan pula) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahui(-nya). (QS. 2 : 42)
Prof. Quraish Shihab: Dan janganlah kamu campur adukkan yang haq (kebenaran yang sempurna) dengan yang batil (salah dan sesat) dan janganlah kamu sembunyikan yang haq, sedangkan kamu mengetahui.
HAMKA: Dan, janganlah kamu campur adukkan yang benar dengan yang batil dan kamu sembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui.

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

Kemenag RI 2019: Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk. (QS. 2 : 43)
Prof. Quraish Shihab: Laksanakanlah shalat dengan sempurna dan tunaikanlah zakat, serta rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.
HAMKA: Dan, dirikanlah shalat dan berikanlah zakat, dan ruku`lah bersama orang-orang yang ruku`.

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Kemenag RI 2019: Mengapa kamu menyuruh orang lain untuk (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca kitab suci (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti? (QS. 2 : 44)
Prof. Quraish Shihab: Apakah kamu menyuruh manusia (melakukan) kebajikan dan kamu melupakan (untuk menyuruh) diri kamu sendiri, padahal kamu membaca kitab (Taurat). Maka, tidakkah kamu berpikir?
HAMKA: Apakah kamu suruh manusia berbuat kebajikan, akan kamu lupakan dirimu (sendiri), padahal kamu membaca kitab; apakah tidak kamu pikirkan?

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

Kemenag RI 2019: Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya (salat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (QS. 2 : 45)
Prof. Quraish Shihab: Mohonlah pertolongan (kepada Allah swt.) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.
HAMKA: Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya hal itu memang amat berat, kecuali atas orang-orang yang khusyu.

الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Kemenag RI 2019: (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan hanya kepada-Nya mereka kembali. (QS. 2 : 46)
Prof. Quraish Shihab: (Yaitu), orang-orang yang menduga keras bahwa mereka akan menemui Tuhan Pemelihara mereka dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
HAMKA: {Yaitu) orang-orang yang sungguh percaya bahwasanya mereka akan bertemu dengan Tuhan mereka, dan bahwasanya mereka akan kembali kepada-Nya.

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ

Kemenag RI 2019: Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan sesungguhnya Aku telah melebihkan kamu daripada semua umat di alam ini (pada masa itu). (QS. 2 : 47)
Prof. Quraish Shihab: Hai Bani Israil! Ingarlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepada kamu dan Aku telah melebihkan kamu atas seluruh alam lumat di masanya),
HAMKA: Wahai, Bani lsrail! lngatlah olehmu akan nikmat-Ku yang telah Aku karuniakan kepadamu, dan sesungguhnya Aku telah pemah memuliakan kamu atas bangsa-bangsa.

وَاتَّقُوا يَوْمًا لَا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ

Kemenag RI 2019: Takutlah kamu pada suatu hari (kiamat) yang seseorang tidak dapat membela orang lain sedikit pun, syafaat ) dan tebusan apa pun darinya tidak diterima, dan mereka tidak akan ditolong. (QS. 2 : 48)
Prof. Quraish Shihab: Dan jagalah diri kamu dari adzab yang terjadi pada) suatu hari (Hari Kiamat), yang (pada waktu itu) seseorang tidak dapat membela orang lain sedikit pun; dan tidak (pula) diterima syafaat"` dan tebusan darinya, dan tidaklah mereka akan ditolong.
HAMKA: Dan, takutlah kamu akan hari yang tidak akan dapat melepaskan satu diri sesuatu apa pun dari diri yang lain, dan tidak akan diterima daripadanya permohonan dan tidak diambil daripadanya penebusan dan tidak mereka akan ditolong.
Hal. 8

وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ ۚ وَفِي ذَٰلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun. ) Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat kepadamu. Mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Pada yang demikian terdapat cobaan yang sangat besar dari Tuhanmu. (QS. 2 : 49)
Prof. Quraish Shihab: Dan (ingatlah), ketika Kami menyelamatkan kamu dari para pengikut Firaun;¹? mereka menimpakan kepada kamu siksaan yang seberat-beratnya; mereka menyembelih anak-anak kamu yang laki-laki dan membiarkan hidup (anak-anak) kamu yang perempuan (untuk disiksa dan dilecehkan). Dan pada yang demikian itu (terdapat) cobaan yang sangat besar dari Tuhan Memelihara kamu.
HAMKA: Dan, (ingatlah) tatkala Kami selamatkan kamu dari kaum Fir`aun, yang telah menindas kamu dengan seburuk-buruk siksaan; mereka sembelih anak-anak laki-laki kamu dan mereka hidupi perempuan-perempuan kamu dan pada yang demikian itu adalah bencana yang besar daripada Tuhan kamu.

وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, lalu Kami menyelamatkanmu dan menenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedangkan kamu menyaksikan(-nya). ) (QS. 2 : 50)
Prof. Quraish Shihab: Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untuk kamu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan para pengikut Firaun, sedangkan kamu menyaksikan- (nya).
HAMKA: Dan, {ingatlah) tatkala Kami belahkan lautan untuk kamu maka Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan kaum Fir`aun, padahal kamu melihat sendiri.

وَإِذْ وَاعَدْنَا مُوسَىٰ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika Kami menjanjikan (petunjuk Taurat) kepada Musa (melalui munajat selama) empat puluh malam. ) Kemudian, kamu (Bani Israil) menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sembahan) setelah (kepergian)-nya, dan kamu (menjadi) orang-orang zalim. (QS. 2 : 51)
Prof. Quraish Shihab: Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji (menganugerahkan kitab Taurat) kepada Musa (setelah berlalu) empat puluh malam (dari ibadah yang diperintahkan Allah swt, kepada Nabi Musa as.) kemudian kamu menjadikan anak sapi (sebagai sembahan kamu) sesudah (kepergiannya (Nabi Musa as. ke gunung tursina) dan kamu adalah orang-orang zalim.
HAMKA: Dan, (ingatlah) tatkala Kami janjikan kepada Musa empat puluh malam, kemudian kamu ambil anak lembu sepeninggalnya; dan adalah kamu orang-orang yang aniaya.

ثُمَّ عَفَوْنَا عَنْكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Kemenag RI 2019: Setelah itu, Kami memaafkan kamu agar kamu bersyukur. (QS. 2 : 52)
Prof. Quraish Shihab: Kemudian, sesudah itu Kami maafkan kamu, supaya kamu bersyukur.
HAMKA: Kemudian telah Kami beri maaf kamu sesudah itu, supaya kamu bersyukur.

وَإِذْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika Kami memberikan kitab (Taurat) dan furq?n kepada Musa agar kamu memperoleh petunjuk. ) (QS. 2 : 53)
Prof. Quraish Shihab: Dan (ingatlah pula), ketika Kami telah menganugerahkan kepada Musa al Kitab (Taurat) dan al-furqan supaya kamu mendapat petunjuk.
HAMKA: Dan, (ingatlah) ketika Kami datangkan kepada Musa akan Kitab itu dan Pemisahan; supaya kamu beroleh petunjuk.

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَىٰ بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ عِنْدَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku, sesungguhnya kamu telah menzalimi dirimu sendiri dengan menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sembahan). Oleh karena itu, bertobatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah dirimu. ) Itu lebih baik bagimu dalam pandangan Penciptamu. Dia akan menerima tobatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. (QS. 2 : 54)
Prof. Quraish Shihab: Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku! Sesungguhnya kamu telah menganiaya diri kamu sendiri karena kamu telah menjadikan anak sapi (sebagai sembahan), maka bertaubatlah kepada Tuhan Yang menciptakan kamu dan bunuhlah diri kamu. ` Yang demikian itu lebih baik bagi kamu di sisi Tuhan Yang menciptakan kamu; maka Dia akan menerima taubat kamu. Sesungguhnya Dia, (dan hanya) Dia Yang Maha Penerima taubat, lagi Maha Pengasih.
HAMKA: Dan, (ingatlah) seketika berkata Musa kepada kaumnya, "Wahai, kaumku! Sesungguhnya, kamu telah menganiaya diri kamu (sendiri) dengan kamu mengambil anak lembu itu; maka tobatlah kamu kepada Maha Penciptamu, dan bunuhlah diri kamu. ltulah yang lebih baik buat kamu pada sisi Maha Penciptamu, niscaya akan diberi-Nya tobat atas kamu;sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Penyayang."

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّىٰ نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum melihat Allah dengan jelas.” Maka, halilintar menyambarmu dan kamu menyaksikan(-nya). (QS. 2 : 55)
Prof. Quraish Shihab: Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Wahai Musa! Kami tidak akan percaya kepada (ucapan-ucapan)-mu hingga kami melihat Allah dengan nyata,” karena itu kamu disambar petir, sedangkan kamu menyaksikan-(nya).
HAMKA: Dan, (ingatlah) tatkala kamu berkata kepada Musa, "Hai, Musa! Tidaklah kami mau percaya kepada engkau, sehingga kami lihat Allah itu dengan terang! Maka ditimpalah kamu oleh gempa, dan kamu pun melihat sendiri.

ثُمَّ بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Kemenag RI 2019: Kemudian, Kami membangkitkan kamu setelah kematianmu agar kamu bersyukur. (QS. 2 : 56)
Prof. Quraish Shihab: Kemudian, Kami bangkitkan kamu setelah kematian kamu, supaya kamu bersyukur.
HAMKA: Kemudian Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur.

وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَىٰ ۖ كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ۖ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

Kemenag RI 2019: Kami menaungi kamu dengan awan dan Kami menurunkan kepadamu manna dan salwa. ) Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri. (QS. 2 : 57)
Prof. Quraish Shihab: Dan Kami menaungi kamu {dengan) awan, dan Kami menurunkan kepada kamu al-mann dan as-salwa., Makanlah dari (makanan) yang baik baik yang telah Kami anugerahkan kepada kamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka (sendiri).
HAMKA: Dan, telah Kami teduhi atas kamu dengan awan dan telah Kami turunkan kepada kamu manna dan salwa. Makanlah dari yang baik-baik yang telah Kami anugerahkan kepada kamu. Dan tidaklah mereka yang menganiaya Kami, tetapi adalah mereka menganiaya diri mereka sendiri.
Hal. 9

وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَٰذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ ۚ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika Kami berfirman, “Masuklah ke negeri ini (Baitulmaqdis). Lalu, makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. Masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk dan katakanlah, ‘Bebaskanlah kami (dari dosa-dosa kami),’ niscaya Kami mengampuni kesalahan-kesalahanmu. Kami akan menambah (karunia) kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. 2 : 58)
Prof. Quraish Shihab: Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: “Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis atau Yerusalem Lama), dan makanlah dari (hasil bumi)-nya yang banyak lagi enak di mana (dan kapan) saja yang kamu kehendaki, dan masukilah pintu gerbang sambil bersujud, dan katakanlah: `hiththahr¹ (pasti) Kami ampuni kesalahan-kesalahan kamu. Dan (kelak) Kami akan menambah (anugerah bagi) orang-orang muhsin (orang-orang yang selalu berbuat yang lebih baik)”
HAMKA: Dan (ingatlah) seketika Kami berkata, "Masuklah kamu ke dalam negeri ini, makanlah daripadanya bagaimana yang kamu kehendaki dengan puas, dan masukilah pintu itu dengan merendah diri, dan ucapkanlah kata permohonan ampun, niscaya akan Kami ampuni kesalahan-kesalahan kamu, dan akan Kami tambah (nikmat) kepada orang-orang yang berbuat baik.

فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

Kemenag RI 2019: Lalu, orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (perintah lain) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka, Kami menurunkan malapetaka dari langit kepada orang-orang yang zalim itu karena mereka selalu berbuat fasik. (QS. 2 : 59)
Prof. Quraish Shihab: Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada • mereka dan oleh karenanya, Kami timpakan atas orang-orang yang zalim (itu) siksa dari langit, karena mereka selalu berbuat fasik (keluar dari ketaatan kepada Allah swt.).
HAMKA: Maka, menggantilah orang yang durhaka dengan kata-kata yang tidak diperintahkan kepada mereka, lalu Kami turunkan atas orang-orang yang zalim itu siksaan dari langit, oleh karena mereka melanggar perintah.

وَإِذِ اسْتَسْقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ ۖ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۖ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ ۖ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika Musa memohon (curahan) air untuk kaumnya. Lalu, Kami berfirman, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Maka, memancarlah darinya (batu itu) dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). (QS. 2 : 60)
Prof. Quraish Shihab: Dan (ingatlah), ketika Musa memohon air untuk kaumnya, maka Kami berfirman: “Pukullah batu (itu) dengan tongkatmu!” Maka, memancarlah dengan deras darinya dua belas mata air. Sungguh, setiap suku telah mengetahui tempat minum mereka. Makan dan minumlah dari rezeki Allah, dan janganlah kamu melakukan kejahatan di bumi sebagai orang-orang yang berbuat kerusakan.
HAMKA: Dan (ingatlah) seketika Musa memohonkan air untuk kaumnya, lalu Kami katakan, "Pukullah dengan tongkatmu batu itu! Maka, memancarlah darinya dua belas mata air, yang sesungguhnya telah tahu tiap-tiap golongan tempat minum mereka; makanlah dan minumlah dari karunia Allah, dan janganlah kamu mengacau dan membuat kerusakan di bumi.

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَنْ نَصْبِرَ عَلَىٰ طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ ۚ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ ۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa, kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan. Maka, mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota. Pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian, mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena sesungguhnya mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu ditimpakan karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. (QS. 2 : 61)
Prof. Quraish Shihab: Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Wahai Musa! Kami sekali-kali tidak sabar dengan satu (macam) makanan (saja). Oleh sebab itu, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhan Pemeliharamu, supaya Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, (yaitu) sayur-mayur nya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya dan bawang merahnya.” Dia (Nabi Musa as.) berkata: “Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai (pengganti) yang lebih baik? Pergilah kamu ke kota, maka sesungguhnya kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Dan ditimpakanlah atas mereka kehinaan dan kerendahan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Yang demikian itu karena mereka (selalu) mengingkari ayat-ayat (tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan) Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Yang demikian itu karena mereka (selalu) durhaka dan melampaui batas.
HAMKA: Dan (ingatlah) ketika kamu berkata, "Wahai Musa, tidaklah kami akan tahan atas makanan hanya semacam. Sebab itu, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhan engkau, supaya dikeluarkan untuk kami dan apa yang ditumbuhkan bumi, dari sayur-sayurannya, dan mentimunnya, dan bawang putihnya, dan kacangnya, dan bawang merahnya.Berkata dia, "Adakah hendak kamu tukar yang amat hina hina dengan yang amat baik? Pergilah ke satu kota besar, maka sesungguhnya di sana akan dapatlah apa yang kamu minta itu!Dan dipukulkanlah atas mereka kehinaan dan kerendahan, dan sudah layaklah mereka ditimpa kemurkaan dari Allah. Yang demikian itu ialah karena mereka kufur kepada perintah-perintah Allah dan mereka bunuh nabinabi dengan tidak patut. Yang demikian itu ialah karena mereka telah durhaka dan mereka telah melewati batas.
Hal. 10

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Kemenag RI 2019: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabiin, ) siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari Akhir serta melakukan kebajikan (pasti) mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati. ) (QS. 2 : 62)
Prof. Quraish Shihab: Sesungguhnya orang-orang yang beriman (kepada Nabi Muhammad saw.), orang-orang Yahudi (yang mengaku beriman kepada Nabi Musa as.), orang-orang Nasrani (yang mengaku beriman kepada Nabi ‘Isa as.) dan orang-orang Shabi’in (kaum musyrik atau penganut agama dan kepercayaan lain), siapa saja di antara mereka yang (benar-benar) beriman kepada Allah dan Hari Kemudian serta mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka ganjaran mereka di sisi Tuhan Pemelihara mereka, tidak ada rasa takut menimpa mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
HAMKA: Sesungguhnya, orang-orang yang beriman dan orang-orang yang jadi Yahudi dan Nasrani dan Shabi`in, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hart Kemudian dan beramal yang, saleh, maka untuk mereka adalah ganjaran di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada ketakutan atas mereka dan tidaklah mereka akan berduka cita.

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika Kami mengambil janjimu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya agar kamu bertakwa.” (QS. 2 : 63)
Prof. Quraish Shihab: Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (untuk mengamalkan ajaran Taurat) dan Kami angkatkan (gunung) Thursina di atas kamu (seraya Kami berfirman): “Pegang teguhlah apa yang telah Kami anugerahkan kepada kamu dan ingatlah (amalkan selalu) apa yang ada di dalamnya supaya kamu bertakwa.”
HAMKA: Dan (ingatlah) tatkala telah Kami ambil perjanjian dengan kamu, dan telah Kami angkatkan gunung di atas kamu; Peganglah apa yang telah Kami berikan kepada kamu dengan sungguh-sungguh, dan ingatlah olehmu apa yang ada di dalamnya, supaya kamu semuanya takwa.

ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ ۖ فَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَكُنْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Kemenag RI 2019: Setelah itu, kamu berpaling. Maka, seandainya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang rugi. (QS. 2 : 64)
Prof. Quraish Shihab: Kemudian, kamu berpaling setelah itu, maka jika seandainya tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atas kamu, niscaya kamu termasuk orang-orang yang rugi.
HAMKA: Kemudian kamu pun berpaling sesudah itu. Maka kalau bukanlah karunia Allah dan belas kasihan-Nya atas kamu, sesungguhnyalah telah jadilah kamu dari orang-orang yang merugi.

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ

Kemenag RI 2019: Sungguh, kamu benar-benar telah mengetahui orang-orang yang melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat, lalu Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!” (QS. 2 : 65)
Prof. Quraish Shihab: Dan demi (Allah)! Sungguh, kamu (hai Bani Israil) telah mengetahui orang-orang yang melanggar (ketentuan Allah swt.) di antara kamu pada (hari) Sabtu,²² maka Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina terkutuk!”²-’
HAMKA: Dan sesungguhnya telah Kami ketahui orang-orang yang melanggar perintah pada hari Sabtu, maka Kami firmankan, "Jadilah kamu kera-kera yang dibenci!"

فَجَعَلْنَاهَا نَكَالًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ

Kemenag RI 2019: Maka, Kami jadikan (yang demikian) itu sebagai peringatan bagi orang-orang pada masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. 2 : 66)
Prof. Quraish Shihab: Maka, Kami jadikan yang demikian itu penghalang (untuk pelanggaran yang serupa) bagi (orang-orang) di masa itu, dan (bagi mereka) yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
HAMKA: Maka, Kami jadikanlah dianya sebagai suatu teladan bagi mereka yang semasa dengannya dan bagi yang di belakangnya, dan pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً ۖ قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا ۖ قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ

Kemenag RI 2019: (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allah memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi.” Mereka bertanya, “Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?” Dia menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang jahil.” ) (QS. 2 : 67)
Prof. Quraish Shihab: Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu menyembelih (seekor) sapi.” Mereka berkata: “Apakah engkau hendak menjadikan kami bahan olok-olokan?” Dia (Nabi Musa as.) menjawab: “Aku berlindung kepada Allah supaya tidak menjadi salah seorang dari orang-orang jahil (bodoh).”
HAMKA: Dan (ingatlah) ketika berkata Musa kepada kaumnya, "Sesungguhnya, Allah memerintahkan kamu menyembelih seekor lembu betma. Mereka berkata, "Apakah akan engkau ambil kami ini jadi permainan?" Dia berkata, "Berlindung aku kepada Allah, daripada jadi seorang di antara orang-orang yang bodoh."

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ ۚ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لَا فَارِضٌ وَلَا بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَٰلِكَ ۖ فَافْعَلُوا مَا تُؤْمَرُونَ

Kemenag RI 2019: Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi) itu.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman bahwa sapi itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan antara itu. Maka, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.” (QS. 2 : 68)
Prof. Quraish Shihab: Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhan Memeliharamu untuk kami supaya Dia menerangkan kepada kami, sapi apakah itu?” Dia (Nabi Mumus.1 menjawab: “Sesungguhnya Dia berfirman bahwa (sapi itu) adalah sapi yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan di antara yang demikian itu: maka kerjakanlah apa yang diperintahkan (kepada kamu)”
HAMKA: Mereka berkata, "Serulah untuk kami kepada Tuhan engkau, supaya diterangkan-Nya bagaimana lembu itu?" Berkata dia, "Sesungguhnya, Dia bersabda bahwa dia hendaklah lembu betina yang belum tua benar dan tidak sangat muda, pertengahanlah di antara ltu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu ltu."

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا لَوْنُهَا ۚ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاءُ فَاقِعٌ لَوْنُهَا تَسُرُّ النَّاظِرِينَ

Kemenag RI 2019: Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami apa warnanya.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman bahwa (sapi) itu adalah sapi yang warnanya kuning tua, yang menyenangkan orang-orang yang memandang(-nya).” (QS. 2 : 69)
Prof. Quraish Shihab: Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhan Memeliharamu untuk kami supaya Dia menerangkan kepada kami apa warnanya.” Dia (Nabi Musa as.) menjawab: “Sesungguhnya Dia berfirman bahwa ia adalah sapi yang kuning, yang kuning tua warnanya, (lagi) menyenangkan orang-orang yang memandang-(nya).”
HAMKA: Mereka berkata, "Serulah untuk kami kepada Tuhan engkau, supaya Dia jelaskan kepada kami bagaimana warnanya." Berkata dia, "Sesungguhnya, Dia berfirman bahwa dianya ialah seekor lembu betina yang kuning, berkilau warnanya, menyenangkan mereka yang melihat."